Kalkun itu adalah jenis unggas yang besar dan punya karakter daging yang berbeda jauh sama unggas yang umumnya dimasak sama orang Indonesia, hal ini berakibat kalau dimasak ala masakan Indonesia, jadi engga enak dan aneh.
Masakan Indonesia yang berbasis unggas itu umumnya berbentuk potongan kecil, dibumbui dengan bumbu yang banyak agar menyerap. Bisa dilihat ayam goreng yang diongkep dulu, semur, soto, opor dan kare juga serupa. Ambil ayam, potong, rendem pakai bumbu, baru proses jadi masakan jadi. Plus lagi, bumbu masakan Indonesia itu umumnya ke gurih, sehingga makin besar ayamnya, makin susah meresap bumbunya. Hal ini berkaitan juga dengan kenapa ayam kampung lebih disukai dibandingkan ayam negeri.
Masakan Indonesia itu cenderung dipotong kecil kecil dan dibumbuin sampai menyerap.
Kalkun itu gede, sehingga butuh usaha ekstra untuk memprosesnya dengan ala-ala masakan Indonesia, baik dari melembutkan daging, membumbuinya hingga memasaknya, ini berakibat masakan yang dihasilkan enggak enak.
Kalkun itu unggas yang bagus sekali untuk dipanggang utuh dengan metode slow cooking, karena dia akan matang sempurna. Kalau dilihat dari jawaban-jawaban sebelumnya, banyak yang komentar kalau rasa Kalkun sama Ayam itu sama, padahal beda. Masalahnya adalah dimasaknya jadi apa? Kalkun itu lebih gurih, dia diantara ayam sama angsa. Kalau dimasak ala masakan Indonesia, ya ga berasa lah. Masakan Indonesia itu cenderung menutupi rasa asli daging.
Belum lagi membahas soal harga, hal ini disebabkan industri ayam di Indonesia sudah jauh lebih matang dibandingkan Kalkun, berakibat harga yang pasti akan lebih murah. Dan Kalkun itu kegedean buat cara masak rumah tangga di Indonesia, yang masakan harus masuk wajan gedenya.
Daging yang tidak cocok dengan olahan masakan lokal + harganya mahal = susah laku