Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, selama itu pula kita diwajibkan memakai masker ketika keluar rumah. Apalagi akan diterapkannya new normal (kehidupan normal baru), yaitu perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas dengan normal.
Aktivitas normal ini dijalankan dengan adanya penambahan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Dengan begitu, pemakaian masker akan dilakukan sepanjang kita melakukan aktivitas di luar rumah. Pemakaian masker yang terlalu lama dapat menyebabkan masalah pada kulit wajah, seperti jerawat dan iritasi.
Dokter spesialis kulit yang berbasis di NYC, Joshua Zeichner, MD, mengatakan bahwa masker menjebak napas sehingga menciptakan lingkungan yang hangat dan lembab untuk kulit. Keringat dan minyak yang menumpuk di balik masker pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat.
Pakar kecantikan, penulis Love Your Skin, Love Yourself, Rachael Pontillo, menambahkan bahwa tekstur kasar dari masker bedah (sekali pakai) dapat menyebabkan iritasi ketikan menggesek kulit.
Sementara, masker kain dapat menyerap minyak alami kita dan menyebabkan kekeringan kulit. Sisa-sisa dari deterjen dan pelembut kain juga dapat menyumbat pori-pori. Makanya itu Indonesiar.com akan memberikan tips mencegah jerawat dan iritasi pada wajah akibat pemakaian masker.
1. Selalu ganti masker sekali pakai atau mencuci masker kain
Dr. Yoram Harth, dokter spesialis kulit bersertifikat Amerika Serikat dan direktur medis MDacne, mengatakan bahwa masker terbaik adalah masker sekali pakai. Ini bisa sering diganti dan tidak mengumpulkan minyak serta kotoran yang membuat jerawat lebih buruk.
Direktur Lesi Berpigmen dan Kanker Kulit di Rumah Sakit Mount Sinai, Dr. Orit Markowitz, menambahkan untuk menghindari gesekan dan kerusakan kulit, masker tidak boleh terlalu ketat.
Jika Mama memilih untuk memakai masker kain buatan sendiri, disarankan untuk memasukkan penyaring lain (seperti penyaring kopi) di sela-sela kain untuk perlindungan tambahan.
Pastikan masker kain setiap hari selalu dicuci untuk dapat menyerap minyak alami kulit. Penggunaan pelembut kain dan detergen beraroma dapat menyebabkan iritasi, jadi pertimbangkan untuk tidak menggunakannya saat mencuci.
Jika belum sempat mencucinya, Pontillo meminta untuk menyemprotkan bagian dalam masker dengan alkohol setelah dipakai dan biarkan mengering sebelum memakainya kembali.
2. Mencuci wajah sebelum dan setelah memakai masker
Masker wajah yang dipasang dengan benar tentu bersentuhan langsung dengan kulit wajah dan menjadikannya tempat yang sempurna untuk menimbun keringat, kotoran, serta minyak.
Itulah yang mengharuskan kita sering mencuci wajah baik sebelum maupun setelah memakai masker. Dengan melakukannya, kita dapat mencegah jerawat dan iritasi akibat pemakaian masker.
Mama dapat menggunakan pembersih dengan pH seimbang yang lembut. Zeichner merekomendasikan untuk menggunakan pembersih berbusa (foaming cleanser). Pembersih ini menghilangkan minyak lebih efektif daripada minyak hidrasi (hydrating oils) atau balm.
Untuk orang-orang yang kulitnya sangat berminyak, pilih pembersih wajah yang mengandung asam salisilat. Ini akan membantu menghilangkan minyak berlebih dan sel-sel mati pada permukaan kulit, mencegah potensi iritasi, dan mencegah pori-pori tersumbat.
3. Lindungi kulit dari gesekan dengan menggunakan pelembab wajah dan bibir
Zeichner mengatakan bahwa penting untuk menggunakan pelembab ringan, bahkan jika kulit kita cenderung berminyak, terutama saat memakai masker.
Pontillo menyarankan untuk mengoleskan pelembab yang berbahan dasar kaya akan minyak, seperti shea butter, cocoa butter, atau minyak jojoba, sebelum memakai masker untuk menciptakan penghalang ekstra antara kulit dan masker.
4. Ubah rutinitas penggunaan produk perawatan wajah
Pemakaian masker saat new normal diterapkan tentu menjadi rutinitas ketika keluar rumah. Untuk mencegah jerawat dan iritasi akibat memakai masker, ada baiknya Mama mengubah rutinitas penggunaan produk perawatan wajah.
Salah satu contohnya adalah penggunaan produk antipenuaan dan antijerawat pada siang hari. Produk tersebut berfokus pada pengelupasan dan pengeringan kulit sehingga membuat tidak nyaman saat memakai masker. Ubahlah waktu pemakaian pada malam hari.
Jika Mama telah diresepkan obat untuk jerawat, eksim, atau rosacea, disarakan untuk menggunakan pada area yang tidak tertutup masker.
5. Hindari gunakan riasan ketika memakai masker
Jika kamu terbiasa memakai riasan pada seluruh wajah, mulai sekarang sesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan memakai masker. kamu boleh mengaplikasikan riasa pada area sekitar mata atau area kulit yang tidak tertutup masker.
Dokter spesialis kulit yang berbasis di Manhattan, Hadley King, MD, menjelaskan bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam riasan berpotensi mengiritasi atau menyumbat pori-pori yang pada akhirnya menyebabkan jerawat. Disarankan untuk meminimalkan riasan, terutama foundation dan concealer dengan formulasi berat.
Sebab, dapat meningkatkan kelembaban kulit yang tertutup masker sehingga memengaruhi produksi sebum kulit yang berpotensi membuat pori-pori tersumbat serta menimbulkan jerawat. Hindari pula mengoleskan tabir surya pada area yang tertutup masker.
Apabila kamu terpaksa harus make up, lakukan dengan catatan penting. Memakai make up memang dapat menjadi penghalang tambahan antara kulit dan masker. Tapi, pastikan menghapusnya segera ketika di rumah.
6. Obati jika wajah terlanjur mengalami masalah, seperti iritasi, jerawat, bengkak
Jika kulit menjadi bengkak karena tekanan dan kekencangan masker atau karena pemakaian masker selama berjam-jam, Cinthia Lomeli, seorang ahli kecantikan selebritas menyarankan untuk mengompres dengan air dingin.
Letakkan waslap dalam air dingin lalu peras dan letakkan pada kulit yang bersih. Ini dapat diulangi sebanyak yang diperlukan untuk mengurangi pembengkakan.
Apabila telah mengalami sedikit iritasi atau kemerahan akibat gesekan masker pada kulit, King merekomendasikan untuk mengobatinya dengan Aquaphor Healing Oinment. Cuci wajah lebih dahulu dengan air dan pembersih berbusa, keringkan lalu oleskan Aquaphor.
Markowitz menambahkan bahwa perawatan yang sama harus dilakukan dengan masalah jerawat. Jika melihat kondisi tersebut sebagai jerawat, dapat mengolesinya dengan produk yang mengandung spot benzoil peroksida atau asam salisilat.
Namun, jika kondisi wajah yang terlihat tidak biasa, Lebih baik melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit karena mungkin perlu resep antibiotik atau krim antijamur.
Kamu dapat mencoba cara-cara tersebut untuk mencegah jerawat dan iritasi pada wajah sehingga tetap nyaman juga aman ketika memakai masker yang melindungi kita dari penyebaran Covid-19.