Indonesiar.com, Jakarta Banyak orang yang menjalani dietagar tubuhnya tetap sehat dan ideal. Sebuah studi baru menemukan bahwa puasa intermiten (puasa berselang) dapat membantu menurunkan berat badan lebih banyak dalam jangka pendek. Namun, diet Mediterania dinilai lebih sehat dan lebih mudah untuk dikuti.

Para peneliti menemukan bahwa diet Mediterania (diet Med) adalah cara paling efektif untuk menurunkan berat badan secara keseluruhan, seperti mengutip Metro, Selasa, 28 Januari 2020.

Alasannya karena banyak orang yang bertahan selama setahun setelah membandingkannya dengan diet yang lain, seperti paleo atau 5:2. Enam dari 10 (57 persen) masih menjalani diet Med hingga akhir tahun.

Itu dibandingkan dengan 54 persen dari mereka yang memilih diet 5:2 dan hanya 35 persen yang memilih rencana diet paleo atau yang disebut diet manusia gua.

Karena diet yang lebih sehat tak hanya menurunkan berat badan, diet Med juga memberikan manfaat kesehatan lainnya. Orang-orang melihat peningkatan besar pada tekanan darah dan kadar glukosa mereka–mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Menjalani diet mendorong konsumsi buah, sayuran, roti gandum, dan sereal, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun, sejumlah ikan, ayam, telur, susu, daging merah dalam seminggu sekali atau kurang.

“Peserta kami dapat mengikuti pedoman diet lebih dekat daripada diet puasa dan paleo dan lebih cenderung bertahan dengan itu setelah setahun, seperti yang ditunjukkan oleh tingkat retensi kami,” kata co-lead penulis Dr Michele Jospe.

Menemukan Diet Yang Paling Cocok

Co-lead Dr Melyssa Roy menambahkan, di dunia nyata, satu-satunya cara yang tepat untuk menurunkan berat badan dan makan dengan benar adalah Anda dapat menemukan yang paling cocok untuk Anda, dan diet apa pun yang terbaik adalah yang Anda jalani.

“Jika Anda memilih sesuatu yang cocok untuk Anda, dan pada dasarnya adalah pilihan makanan sehat, dan mungkin makan sedikit lebih sering, Anda sebenarnya bisa mendapatkan manfaat dunia nyata dan hanya hidup normal, dan menurunkan berat badan dan melihat peningkatan kesehatan Anda,” ujarnya.

Studi ini juga menemukan bahwa orang yang berhasil tetap berdiet puasa intermiten– di mana mereka makan seperempat kalori normal mereka dalam dua hari dalam seminggu–lebih banyak menurunkan berat badan.

Mereka yang mengikuti rencana puasa kehilangan rata-rata sembilan pon selama 12 bulan, dibandingkan dengan rata-rata enam pon pada diet Med. Studi ini juga menunjukkan produk penurunan berat badan yang mahal atau saran ahli gizi yang sedang berlangsung tidak benar-benar diperlukan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa efektif ketiga diet dalam ‘dunia nyata’, di mana para peserta memilih sendiri diet mana yang ingin mereka ikuti, tanpa dukungan lanjutan dari ahli gizi.

“Anda sebenarnya bisa memilih cara makan tertentu dan menerapkannya dalam hidup Anda sendiri,” kata Dr Roy.


Sumber : www.liputan6.com