Kamu tahu merek Yamaha? logo garputala? Ya, bagi orang Indonesia Yamaha identik dengan merek motor, bagi musisi dunia mungkin merek piano dan gitar, bagi mereka yang hobinya memancing mungkin merek mesin tempel di sampan. Merek Yamaha telah tumbuh menjadi produsen alat musik terbesar di dunia (termasuk piano, piano “diam”, drum, gitar, instrumen kuningan, woodwinds, biola, biola, celli, dan vibraphone), serta produsen motor, mesin kapal, semikonduktor, audio / visual, produk terkait komputer, barang olahraga, peralatan rumah tangga, logam khusus, dan robot industri.
Pendiri Yamaha grup, Pak Torakusu Yamaha mengawali karirnya sebagai tukang servis teknisi dan sales jam bekas. Pak Yamaha berkeliling Jepang hingga akhirnya beliau diminta untuk memperbaiki piano bambu yang rusak disebuah sekolah yang lokasinya sangat jauh dari kota. Pak Yamaha menghabiskan waktu hingga empat bulan untuk memperbaiki dan hampir setahun mempelajari mekanisme organ piano tersebut. Beliau mulai memproduksi organ buluh pada tahun 1887 sebagai Organ Yamaha Manufacturing Company, perusahaan ini berdiri pada tahun 1897, dengan nama Nippon Gakki Company di Hamamatsu, Shizuoka.
Pak Yamaha memiliki keteguhan hati dan semangat juang yang sangat tinggi. Dia mengangkat sendiri Piano tersebut ketempat pemesannya yang berada diatas bukit. Pada masalalu kendaraan bermotor seperti mobil belum ada. Pada akhirnya sampai sebelum perang dunia ke dua, Pak Yamaha membuat gitar dan beragam alat musik lainnya. Pada saat perang dunia perusahaan ini juga ikut serta memproduksi keperluan perang atas pemerintah jenderal perang Jepang. Yamaha mulai pembuatan perahu, busur untuk memanah, dan produk lainnya yang terbuat dari fiberglass yang diperkuat plastik (FRP).
Setelah Perang Dunia II, direktur Yamaha saat itu pak Genichi Kawakami berpikir untuk membangun kembali Jepang dan menggunakan kembali sisa-sisa mesin produksi perang dan keahlian dalam teknologi metalurgi untuk memproduksi sepeda motor. YA-1 (AKA Akatombo, “Capung Merah”), atau 125 yang dibangun pada tahun pertama produksi (1954), dinamai untuk menghormati sang pendiri. Sepeda motor Yamaha pertama ini bertenaga 125cc, satu silinder, dua tak, yang sebenarnya meniru desain motor DKW RT125 Jerman (yang digunakan oleh perusahaan amunisi Inggris, BSA, juga ditiru di era pasca-perang dan diproduksi sebagai Bantam dan Harley-Davidson sebagai Hummer. ). Pada tahun 1955, keberhasilan YA-1 menghasilkan pendirian Yamaha Motor Co., Ltd.
Dimulai pada 1970-an, Yamaha mengembangkan berbagai alat musik elektronik dan teknologi. Saat ini Yamaha adalah produsenterbesar alat musik di dunia, dan Yamaha Motor Company adalah produsen sepeda motor terbesar kedua. Yamaha berusaha untuk memberikan sebuah pengalaman kegembiraan dan kesenangan pelanggan. Ia memberi perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan selama pengembangan produk dan menyediakan layanan purna jual yang baik. Yamaha menjadi sponsor grup musik, acara kontes, kompetisi olahraga motor, dan program-program seperti sekolah musik Yamaha yang membantu mengembangkan pasar masa depan untuk instrumen musik; dan memberikan kesempatan seperti olahragawan dan musisi untuk menikmati produk-produknya.
Berikut Timeline sejarah perusahaan Yamaha ini:
1887 | Torakusu Yamaha memproduksi organ piano pertamanya |
---|---|
1897 | Nippon Gakki Co., Ltd. (current Yamaha Corporation) didirikan dengan modal 100,000 yen atau sekitar 12 Juta Rupiah uang sekarang. |
1900 | Memulai produksi piano berdiri |
1949 | Mendaftarkan saham di bursa efek Tokyo Stock Exchange |
1954 | Mendirikan Yamaha Music School and mendirikan kursus musik Memproduksi amplifier HiFi pertama (audio product) |
1955 | Mendirikan perusahaan Yamaha Motor Co., Ltd. (Berpisahnya divisi pabrik sepedamotor) |
1958 | Memulai memproduksi peralatan olahraga dan membuat anak perusahaan pertama di Mexico |
1959 | Memulai produksi electronic organ |
1960 | Mendirikan Yamaha International Corporation (Yamaha Corporation of America) |
1962 | Memulai produksi alat kendaraan rekreasi |
1964 | Memulai produksi lifestyle-related products |
1965 | Memulai produksi instrument musik tiup |
1966 | Mendirikan yayasan Musik Yamaha Berkembang ke Eropa dan mendirikan Yamaha Europa GmbH, di Jerman barat |
1968 | Menjual saham pertamakali untuk umum di Japan |
1971 | Memulai usaha produksi semiconductors |
1987 | Mengubah nama menjadi Yamaha Corporation untuk menandakan 100 tahun Yamaha berbisnis |
2002 | Establishes Yamaha Music & Electronics (China) Co., Ltd. Establishes Yamaha Music Holding Europe GmbH (current Yamaha Music Europe GmbH) |
2005 | Membeli perusahaan Jerman Steinberg Media Technologies GmbH |
2007 | Establishes music entertainment business holding company |
2008 | Acquires L. Bösendorfer Klavierfabrik GmbH Acquires NEXO S.A. |
2010 | Renews Yamaha Ginza Building, a complex including shopping area, concert hall, music studio etc. Transfers shares of the lifestyle-related products subsidiary Completes integration of Japanese piano factories to Kakegawa |
2012 | Completes integration of Japanese wind instrument factories to Toyooka 125th years in business (October 12th) |
2013 | Establishes Yamaha Music Japan Co., Ltd. |
2014 | Establishes domestic musical instrument and audio equipment production subsidiaries after the split-off and merger Acquires Line 6, Inc. and Revolabs, Inc. |
2015 | Transfer of Semiconductor Manufacturing Subsidiary |
Akan tetapi jumlah kekayaan keluarga Yamaha masih tidak ada apa-anya dengan konglomerat asal indonesia seperti Salim Group dan keluarga Hartono dari Djarum yang bisa meraih kekayaaan selama kurang dari 50 tahun dan dengan aset yang diketahui jauh lebih banyak dari 50 Triliun Rupiah. Mengapa keluarga konglomerat Indonesia bisa jauh lebih hebat begitu?. Pertanyaan ini mungkin bisa kamu jawab sendiri dengan belajar bahasa Jepang di www.fortuner.id.
Sumber:
Yamaha
Youtube