Siapa sangka Raden Ajeng Kartini sebenarnya adalah seorang penganut agama Buddha. Hal ini diketahui lewat surat-suratnya dengan para sahabatnya di luar negeri. ia kerap menggunakan berbagai istilah tentang Buddha seperti Boeddhakindje, Boeddhisme, dan bahkan menyebut dirinya sebagai anak buddha. Sebagai seorang wanita Jepara yang banyak memberikan perjuangan terhadap emansipasi wanita, Kartini menjadi salah satu bukti bahwa perbedaan tidak menjadi halangan untuk memberi manfaat bagi orang lain. Ia kemudian wafat pada usia yang ke-70 tahun dan sekarang dikenal sebagai salah Satu Pahlawan Nasional.