Angkatan Darat Amerika Serikat berencana mengizinkan mantan pemakai ganja menjadi anggota militer Amerika Serikat. Hampir satu per tiga keringanan diberikan dalam perekrutan 2018 terkait pelanggaran di masa lalu, khususnya penggunaan ganja.
Menurut Army Times, Angkatan Darat Amerika Serikat menerbitkan lebih banyak keringanan dibanding cabang kemiliteran lainnya di Amerika Serikat. Kelonggaran dalam perekrutan ini terus bertambah dalam tiga tahun terakhir.
Kendati demikian, para pejabat tinggi Angkatan Darat Amerika Serikat menekankan diperbolehkannya mantan pengguna narkoba mendaftar menjadi anggota militer bukan berarti melonggarkan standar, tetapi ini adalah sebuah respon untuk meningkatkan kompetisi di sektor sipil karena rendahnya angka pengangguran akan membuat gaji naik dan pekerjaan yang aman menjadi lebih mudah diperoleh. Pelonggaran syarat perekrutan ini juga bukan berarti perang Amerika Serikat selanjutnya akan diperjuangkan oleh mantan para penjahat.
“Hal yang menjadi fokus kami adalah pelanggaran dimana para pelamar pernah bermasalah dengan pihak berwenang. Merokok ganja dalam sebuah insiden ketika masa remaja, kami menilainya bukan pola perilaku yang salah,” kata Jeff Snow, Kepala Perekrutan Angkatan Darat Amerika Serikat, seperti dikutip dari RT.com pada Sabtu, 4 Agustus 2018.
Selain melonggarkan persyaratan, pada perekrutan 2018 Angkatan Darat Amerika Serikat juga menjanjikan sejumlah bonus bagi pelamar yang memiliki pengalaman bidang komunikasi satelit dan kriptologi. Pada 2018, bonus yang dijanjikan naik menjadi US$ 115 juta atau sekitar Rp 2.1 miliar.
Umumnya, setiap mantan penggunaan narkoba atau minuman keras pada saat remaja akan menghadapi hambatan saat mereka ingin mendaftar sebagai anggota militer. Mantan pelaku penyerangan, pelecehan domestik, kenakalan dan vandalisme minor, juga biasanya membuat mantan pelaku tersebut tak bisa mengikuti perekrutan.
source: dailymail,tempo