Home Budaya INDONESIA Ternyata WNA Singapura Meninggal Dimakamkan di Batam

Ternyata WNA Singapura Meninggal Dimakamkan di Batam

551
0

Seorang pasien suspek Corona yang merupakan WNA Singapura, ALS, 61 tahun, meninggal di Kota Batam, Provinsi Kepri pada Rabu, 26 Februari lalu. Beredar informasi Konjen Singapura menolak jenazah tersebut dipulangkan ke negara mereka, namun Dinas Kesehatan Kota Batam membantah informasi tersebut.

“Jenazah dimakamkan di Batam atas permintaan keluarga di Batam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi kepada Tempo, Jumat, 28 Februari 2020.

Didi menegaskan tidak benar informasi yang menyebut pemerintah Singapura menolak jenazah warga mereka untuk dibawa pulang. Justru, kata dia, konjen Singapura siap menfasilitasi jika keluarga meminta dimakamkan di Singapura. “Tidak benar konjen Singapura menolak, malahan mereka sudah siap menfasilitasi,” kata Didi.

Menurut Didi, keputusan pemakaman ini berdasarkan musyawarah keluarga WNA itu. Ia diketahhi memiliki dua orang istri, satu orang tinggal di Singapura dan yang lainnya tinggal di Kota Batam. Setelah ALS dinyatakan meninggal, keluarga kmenyepakati jenazah dimakamkan di Kota Batam.

Setelah itu, kata Didi, berdasarkan aturan negara, pihak keluarga harus mengurus surat ke Intelkam Polresta Barelang Kota Batam. “Semuanya sudah diurus keluarga, setelah surat-surat keluar, jenazah langsung dimakamkan Rabu, 26 Februari 2020 kemarin,” ujarnya.

ALS sempat masuk dalam daftar pasien suspek Corona disuspec corona pada 20 Februari lalu. Rumah Sakit Badan Pengusaha (RSBP) Sekupang Kota Batam pun langsung mengisolasi WNA tersebut.

Pada 22 Februari lalu, ALS menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit. Pihak RSBP tidak langsung memulangkan jenazah. Sebab, mereka harus menunggu hasil laboratorium terkait status pasien apakah positif atau negatif Corona.

Dua hari kemudian, hasil laboratorium dari Kementerian Kesehatan keluar dan menyatakan ALS negatif Corona.

“Yang penting bukan karena virus corona, tetapi diakibatkan penyakit lain,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana. Ia juga menyebut sudah ada 11 orang di wilayahnya yang terduga terkena virus Corona. Namun, semuanya dinyatakan negatif.
source
https://nasional.tempo.co/read/13133…m/full&view=ok

suspek corona kemudian mati, mati bukan karena corona tapi karena suspek