Ada banyak alasan mengapa seorang wanita mau menjadi simpanan atau istri kedua. Sepertinya faktor uang adalah alasan utama selain soal cinta buta. Faktor kesempatan dan adanya peluang menjalin cinta terlarang seperti itu seringkali juga dimanfaatkan wanita untuk memenuhi kebutuhan materi.
Saya mau sedikit bercerita. Dulu ada rekan kerja perempuan sebut saja Mawar dengan jabatan pimpinan,masih lajang di usia 40-an dengan tampilan amat trendi. Entah apa yang membuatnya belum juga menikah saat itu. Suatu hari,ramai terdengar gosip jika Mawar terlibat perselingkuhan dengan salah seorang petinggi pabrik gula terkenal. Kabar menyebutkan jika awalnya Mawar mengincar anak dari petinggi pabrik tersebut tapi entah bagaimana justru ayah si anak yang akhirnya menjalin hubungan dengannya.
Tak lama,Mawar memilih mengundurkan diri dan kini telah menikah sebagai istri kesekian dari pemilik pabrik gula tersebut. Santer terdengar jika hubungan terlarang tersebut awalnya terjadi akibat Mawar dibebankan target oleh perusahaan kami untuk mengakuisisi perusahaan gula tersebut hingga barangkali intensitas bertemu membuatnya malah terpikat dalam hubungan selain bisnis.
Saat masih bekerja dulu,rasanya penghasilan Mawar sudah cukup baik namun tentunya tak sampai bisa membuatnya hidup dalam kemewahan. Jika ada faktor cinta,rasanya terlalu naif jika seorang wanita aktif dan trendi seperti dia bisa jatuh cinta pada seorang pria yang kabarnya seusia ayahnya. Saya sendiri tak berani menyimpulkan apakah faktor materi jadi alasan utamanya mau menjadi istri kesekian setelah sebelumnya jadi wanita simpanan.
Saya pribadi jika memilih mau menjadi wanita simpanan,pastilah karena faktor materi semata. Rasanya terlalu berlebihan jika saya mau mengorbankan hidup dan citra diri untuk jadi wanita simpanan hanya karena cinta. Semua perempuan itu matrealistis dan suka dengan uang dan kemewahan tapi kadarnya saja yang berbeda.