Dari berbagai uraian medis di berbagai jurnal justru dengan sunat (sirkumsisi) maka bercinta akan lebih nikmat karena penis yang disirkumsisi itu lebih bersih dan higienis karena tak bisa jadi tempat sarangnya bakteri dan kuman di bagian kulit kepala penis yang dibuang. Pasangan wanita juga akan merasa lebih aman dan tak was-was. Apalagi jika pasangan wanita melakukan oral seks tak perlu merasa was-was akan ada bakteri dan kuman di lipatan kulit yg akan berpindah ke mulutnya.
Orang yg disunat juga tandanya adalah biasanya dia orang Islam atau Yahudi. Orang Islam wajib membasuh penisnya setiap kali selesai pipis dan tak boleh langsung diumpetkan dalam celana dalam dan masih menyimpan sisa-sisa air kencing. Sehingga pasangannya juga akan merasa nyaman bahwa penis yg disurkimsisi tak menyimpan bekas-bekas urin yg umumnya terdiri dari amonia dan berbau pesing. Kecuali kalau ada wanita yang doyan mencicipi sisa-sisa air kencing dalam mulutnya.
Sunat sebenarnya adalah treatment untuk gangguan pada sejumlah orang yg disebut phimosis ketika mulut penutup penis tidak cukup lebar untuk bisa ditarik hingga seluruhnya. Ini bisa menyebabkan infeksi karena penis tidak dapat dibersihkan seluruhnya atau ketika berhasil ditarik tidak dapat kembali dan mengikat aliran darah ke kepala penis yg dapat menyebabkan kematian. Teknisnya orang yg tidak mengalami gangguan ini tidak perlu disunat karena mengurangi rasa nikmat berhubungan sex karena banyak syaraf di penis, apapun alterasi yg dilakukan pasti berdampak.