Otoritas Palestina telah menangkap seseorang yang melecehkan dua pekerja bantuan wanita Jepang karena kekhawatiran akan virus corona baru.
Insiden itu terjadi di Ramallah, kota utama wilayah Tepi Barat di bawah pemerintahan sendiri Palestina, tak lama setelah tengah hari pada hari Minggu.
Dua warga Palestina meneriakkan “corona, corona” pada para wanita yang telah terlibat dalam kegiatan bantuan di kota sebagai anggota dari sebuah organisasi nonpemerintah.
Salah satu wanita Jepang mengeluarkan smartphone dan pura-pura mengambil video Palestina dalam upaya untuk menghentikan mereka.
Tetapi salah satu warga Palestina menyambar dan menarik rambutnya.
Rekaman kamera keamanan dari insiden itu beredar di media sosial, memicu pesan yang mengecam perilaku Palestina dan mengekspresikan simpati kepada para korban.
Pada hari Minggu malam, polisi setempat menangkap orang yang menangkap wanita itu atas tuduhan penyerangan. Mereka mengatakan tindakan itu bertentangan dengan tradisi Palestina tentang keramahan dan moralitas.
Kedutaan Besar Jepang di Tel Aviv mengatakan, ada lebih dari 10 laporan pelecehan terhadap Jepang karena kekhawatiran akan virus corona.
Kedutaan berencana untuk meminta pihak berwenang Israel dan Palestina untuk menangani kasus-kasus seperti itu dengan benar.
Sumber: nhk world