Negara Brunei Darussalam merupakan negara yang terletak di Pulau kalimantan. Negara kecil ke 2 di kawasan Asia Tenggara ini merupakan negara yang maju dan makmur. Negara ini memiliki lagu kebangsaan dengan nama “Allah Peliharakan Sultan”. Lantas, Siapakah yang menciptakan lagi Kebangsaan tersebut? Apakah pencipta lagu kebangsaan Brunei Darussalam adalah Seorang Muslim? Lagu Kebangsaan yang dimainkan pada upacara resmi di Brunei Darussalam secara resmi diadopsi pada tahun 1952 segera setelah Yang Mulia Sultan Omar ‘Ali Saifuddien (Al-Marhum Siltan Haji Omer’ Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien) dinobatkan sebagai Sultan menggantikan kakak laki-lakinya , almarhum Sultan Ahmad Tajuddin pada tanggal 6 Juni 1950.

Pada tahun 1947, sekelompok pemuda memutuskan bahwa negara mereka harus sejalan dengan negara modern lainnya dengan memiliki lagu kebangsaan sendiri. Mereka memilih dua dari nomor mereka untuk membuat lagu dan menulis lirik untuk lagu kebangsaan dan dari usaha mereka lagu kebangsaan saat ini lahir.

Pencipta lagu dan penulis lirik masing-masing adalah almarhum Awang Haji Besar bin Sagap dan Pengiran Haji Mohamed Yusuf bin Pengiran Haji Abdul Rahim (sekarang Yang Amat Mulia Pengiran Setia Negara Pengiran Haji Mohamed Yusuf bin Pengiran Haji Abdul Rahim).

Sebelum diadopsi, lagu kebangsaan tersebut melalui banyak proses perkembangan di tangan beberapa guru bahasa Melayu, khususnya Awang haji Mohamed Sum bin Hashim yang pertama kali memperkenalkan lagu tersebut kepada anak-anak sekolah di Sekolah-sekolah Melayu di Kota Brunei (sekarang Bandar Seri Begawan).

Gagasan itu segera menyusul guru-guru Melayu lainnya yang mengajarkan lagu itu kepada murid-murid mereka di sekolah lain di seluruh negara bagian. Dalam beberapa minggu, sebagian besar anak sekolah sudah terbiasa dengan lagu dan lirik lagu kebangsaan.

Meskipun lagu tersebut tidak secara resmi diadopsi sebagai Lagu Kebangsaan hingga hampir empat tahun kemudian, popularitasnya telah menyebar ke seluruh negara bagian dan merupakan praktik untuk memainkan lagu tersebut pada pertemuan-pertemuan seperti konser, upacara pembukaan resmi, dan acara lainnya. Itu diberikan penghormatan karena Lagu Kebangsaan Inggris ‘God Save The King’ yang juga dimainkan pada kesempatan itu.

Pengakuan kerajaan atas lagu tersebut sebagai Lagu Kebangsaan datang tidak lama kemudian ketika almarhum Sultan Ahmad Tajuddin menghadiri upacara pengibaran bendera yang diadakan di Kota Brunei pada peringatan Liga Pemuda Brunei pada tahun 1947. Semoga Artikel ini bermanfaat bagi anda.