Ancaman perang Gaza baru terus meningkat karena Palestina menuntut diakhirinya blokade selama 13 tahun yang menghancurkan dan Israel memperketat sekrup pada ekonomi Gaza sambil menargetkan posisi Hamas.
Pesawat tempur dan tank Israel membom situs militer Hamas pada Selasa pagi sebagai tanggapan atas balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza ke arah selatan Israel, menurut pernyataan militer Israel.
Itu adalah hari ke-15 berturut-turut Israel melancarkan serangan terhadap infrastruktur dan lahan pertanian Hamas di Jalur Gaza. Faksi militer Gaza tidak menanggapi pada Selasa, meskipun mereka sebelumnya meluncurkan roket ke Israel setelah serangan pekan lalu.
Peningkatan saat ini antara faksi Palestina di Jalur Gaza dan Israel disebabkan oleh peluncuran balon pembakar oleh Palestina ke Israel selatan dalam dua minggu terakhir sebagai cara untuk menekan Israel untuk mencabut blokade melumpuhkan yang diberlakukan pada tahun 2007. Balon dan layang-layang yang dicurangi sering memulai kebakaran di pertanian di Israel.
Pembangkit listrik Gaza ditutup karena Israel menghentikan impor solar (2:49)
Selama dua tahun terakhir, mengikuti momentum protes Great March of Return, banyak kesepakatan dicapai antara faksi Palestina di Gaza dan Israel dengan mediasi Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hamas, yang memerintah Gaza, akan memberikan keamanan di sepanjang demarkasi yang memisahkan Palestina dan Israel, sebagai imbalan atas pengentasan blokade oleh Israel.
Namun para pemimpin Palestina di Gaza menuduh Israel terus mengingkari penerapan kesepakatannya.
Menurut laporan media Palestina setempat, Israel telah gagal memperluas zona penangkapan ikan yang diizinkan di Gaza hingga 20 mil laut, mengizinkan pembangunan saluran listrik baru ke Jalur Gaza, mengizinkan pembangkit listrik Gaza beroperasi dengan gas alam, dan memfasilitasi pergerakan barang. , termasuk masuknya 1.200 truk sehari, melalui penyeberangan Karem Abu Salem (dikenal sebagai Kerem Shalom ke Israel).
Menanggapi peluncuran balon pembakar, Israel telah mengambil tindakan hukuman terhadap Gaza dengan membatasi barang-barang yang datang melalui penyeberangan, menutup laut sepenuhnya untuk para nelayan Gaza, dan menghentikan pasokan bahan bakar, menyebabkan pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu mati dengan listrik yang berkurang menjadi empat jam sehari.
“Eskalasi saat ini adalah konfrontasi antara faksi Palestina yang berjuang untuk mencabut blokade di Gaza, dan Israel yang berjuang dua kali lebih keras untuk menjaga blokade tetap di tempatnya,” kata analis politik Husam al-Dajani kepada Al Jazeera.
Source : Aljazeera