Home Budaya Singapura Strait Times Media Propaganda Singapura Kini Menjual Berita Kejelekan Indonesia

Strait Times Media Propaganda Singapura Kini Menjual Berita Kejelekan Indonesia

313
0

Strait times merupakan salah satu media propaganda Singapura yang kini menjual berita Indonesia dengan harga rupiah walaupun mengikuti konversi dollar, kenapa ya?

The Straits Times dimulai oleh seorang Armenia, Catchick Moses. Teman Musa, Martyrose Apcar, berniat memulai sebuah koran lokal, tetapi menemui kesulitan keuangan. Untuk memenuhi impian temannya, Moses mengambil alih dan menunjuk Robert Carr Woods sebagai editor. Pada 15 Juli 1845, The Straits Times diluncurkan sebagai mingguan delapan halaman, diterbitkan di 7 Commercial Square menggunakan pers yang dioperasikan dengan tangan. Biaya berlangganan saat itu adalah $ 1,75 per bulan. Pada September 1846, ia menjual kertas itu kepada Robert Woods karena pers terbukti tidak menguntungkan untuk dijalankan.

Pada 20 Februari 1942, lima hari setelah Inggris menyerah kepada Jepang, The Straits Times dikenal sebagai The Shonan Times dan The Syonan Shimbun. Perubahan nama ini berlangsung hingga 5 September 1945, ketika Singapura kembali ke pemerintahan Inggris

Selama masa-masa awal pemerintahan sendiri Singapura (sebelum 1965), surat kabar tersebut memiliki hubungan tidak nyaman dengan beberapa politisi, termasuk para pemimpin Partai Aksi Rakyat. Para pengawas diperingatkan bahwa setiap liputan yang dapat mengancam merger antara Singapura dan Federasi Malaysia dapat mengakibatkan tuduhan subversi, dan bahwa mereka dapat ditahan tanpa pengadilan di bawah Undang-undang Pelestarian Keamanan Publik.

Contoh dari The Straits Times menerbitkan hadiah uang tunai yang ditawarkan oleh Inggris untuk informasi tentang kegiatan komunis selama Darurat Malaya

Selama Darurat Malaya, Straits Times menerbitkan hadiah uang tunai untuk informasi yang mengarah pada pembunuhan atau penangkapan komunis senior