Darimana sajasih ikan yang dimakan orang Singapura?
Sebagai negeri Kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut yang luas. Ada banyak jenis ikan besar yang bergizi tinggi di lautan Indonesia yang sangat digemari orang negeri maju. Seringkali kita tidak pernah menikmati ikan tersebut, padahal bisa ditelusuri para nelayan tersebut menggunakan minyak dan fasilitas NKRI dalam mencari ikan. Mereka tidak perlu pupuk seperti petani, hanya cukup peralatan memancing dan kapal yang bisa diperoleh dengan kredit di lembaga keuangan.
Daging ikan merah dicirikan dengan tingginya kandungan lemak yang memberikan rasa yang relatif lebih kuat dibandingkan daging ikan putih. Dan karena kandungan lemak lebih tinggi, kandungan vitamin yang larut di dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K juga lebih tinggi pada daging ikan merah
Sejak Januari hingga Mei 2019, SKIPM Kelas I Batam mencatat ada sebanyak 2.982.902 Kilogram ikan yang keluar Kota Batam.
Termasuk didalamnya Singapura. Angka itu lebih banyak dibandingkan perikanan segar yang masuk pada periode yang sama sebanyak 2.478.208 kilogram. Ada banyak pengepul maupun eksportir ikan tersebut bertransaksi di Belakangpadang.
Sebelum Batam, Belakang Padang digunakan sebagai pusat kecamatan untuk pulau-pulau kecil di sekitar Batam tetapi karena luasnya yang terbatas, Pulau Belakang Padang tidak berkembang sehingga pusat kecamatan dipindahkan ke Pulau Batam. Kecamatan Belakang Padang merupakan salah satu kecamatan kepulauan di Kota Batam dengan wilayahnya mencakup lebih dari 100 pulau.
“Sulit bersaing dengan Singapura, karena mereka harganya lebih tinggi, jadi harga ikan kita di sini cenderung mengikuti di sana,” kata Dwi lagi.
Kata dia, permintaan ikan terbilang tinggi dari Singapura. Bahkan ikan-ikan segar tersebut tidak hanya disuplai nelayan di Kota Batam saja.
Tapi juga dari daerah lain seperti Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Natuna.
Sumber: Batam pos