Di dunia ini terdapat berbagai komunitas Yahudi. Salah satu komunitas Yahudi yang ada di dunia adalah komunitas Yahudi Samaria. Siapakah komunitas Yahudi Samaria itu? Bagaimana kisah sejarah keberadaan komunitas Yahudi Samaria itu?

Komunitas Yahudi Samaria merupakan kelompok Yahudi minoritas yang mengklaim memiliki hubungan darah dengan orang Israel di Samaria kuno yang tidak dideportasi oleh penakluk kerajaan Israel dari Asiria pada 722 SM. Orang Samaria menyebut diri mereka Bene Yisrael (“Bani Israel”), atau Shamerim (“Yang Mengamati”), karena satu-satunya norma ketaatan beragama mereka adalah Pentateuch (lima kitab pertama dari Perjanjian Lama).

Orang Yahudi menyebut mereka hanya Shomronim (Samaria); dalam Talmud (ringkasan hukum kerabian, pengetahuan, dan komentar), mereka disebut Kutim, menunjukkan bahwa mereka agak keturunan Mesopotamia Cuthaeans, yang menetap di Samaria setelah penaklukan Asyur.

Di antara perbedaan paling signifikan antara orang Samaria dan orang Yahudi adalah situs yang mereka yakini dipilih Tuhan sebagai tempat tinggal-Nya. Sementara orang Yahudi berpendapat bahwa Tuhan memilih Gunung Sion di Yerusalem, orang Samaria percaya bahwa Dia memilih Gunung Gerizim dekat Sikhem.

Setelah Pembuangan Babilonia, orang Samaria membangun sebuah kuil di Gunung Gerizim, dan orang Yahudi membangun sebuah kuil di Gunung Zion (lihat Kuil Yerusalem). Ini tetap menjadi masalah yang cukup besar untuk diperdebatkan antara kedua komunitas tersebut, dan, pada abad ke-2 SM, kuil di Gunung Gerizim dihancurkan oleh penguasa Makabe John Hyrcanus (memerintah 135 / 134–104 SM). Harga rendah yang dimiliki orang Yahudi bagi orang Samaria adalah latar belakang perumpamaan terkenal Kristus tentang Orang Samaria yang Baik hati (Lukas 10: 25–37).

Pada abad ke-20 populasi Samaria menyusut menjadi kurang dari 200 orang, tetapi terus tumbuh menjadi sekitar 800 pada tahun 2010-an. Hanya dalam beberapa tahun terakhir pria diizinkan menikahi wanita dari luar komunitas, meskipun wanita yang menikah di luar komunitas tetap dikucilkan.

Orang Samaria tersebar secara merata antara sebuah desa di Gunung Gerizim, yang juga merupakan kediaman imam besar, dan kota Holon, tempat sebuah sinagoga dipertahankan, tepat di selatan Tel Aviv – Yafo.

Mereka berdoa dalam dialek Ibrani kuno tetapi berbicara bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari mereka; Orang Samaria di Holon juga berbicara bahasa Ibrani Israel modern. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan pengetahuan anda.