Banyak anak-anak bangsa Indonesia yang sukses di berbagai bidang olahraga khususnya dibidang olahraga sepakbola. Prestasi mereka tidak perlu diragukan lagi karena mereka memiliki kualitas dan profesional sebagai atlet sepakbola. Pasti kamu penasaran, Siapa saja pemain sepak bola Indonesia yang sukses berkarir di luar negeri?

Berikut ini kami berikan informasi yang telah kami lansir dari berbagai sumber.

  • Kurniawan Dwi Yulianto

Dia pernah meraih kesuksesan semasa jadi pemain. Dia adalah sikurus sebutan yang sangat melegenda. Dia memang lebih banyak membela klub di Indonesia, akan tetapi sikurus Kurniawan juga meraih banyak prestasi di luar negeri

Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria.

Selain itu Kurniawan Dwi Yulianto juga sempat bermain di Swiss bersama klub FC Luzen. Pada saat itu dia menjadi pemain pertama Indonesia yang mencetak gol di Eropa pada tahun 1995.

Pada saat itu timnya berhasil mengalahkan FC Basel

Karier Kurniawan pernah melorot akibat mengkonsumsi NARKOBA.

Beruntung, sang Ibunda serta orang-orang terdekat Kurniawan selalu mendukungnya hingga ia dapat terlepas dari masa-mas suram tersebut. Kini, ia pun berharap agar pesepakbola muda Indonesia dapat menjadikan kasunya sebagai pelajaran hidup yang berharga.

Dia berpikir nakal itu wajar, buat pemain muda boleh nakal tapi pintar.

Tapi sebandel bandelnya, dia tidak pernah meninggalkan latihan. Dia sangat betanggung jawab, tapi itu pembelajaran hidup.

Tetapi dia kemudian bangkit dan kembali memperoleh karier sepak bola yang sukses. Saat ini Kurniawan adalah pencetak gol terbanyak kedua dalam timnas dengan 31 golnya, di posisi pertama adalah Bambang Pamungkas dengan 34 golnya.

  • Bima Sakti

Eks kapten tim nasional Indonesia ini merupakan salah seorang punggawa tim Primavera Indonesia yang berlatih di Italia pada tahun 1993-1995. Dari sanalah Bima Sakti mendapat kesempatan mencicipi kompetisi sepakbola Eropa bersama klub Swedia, Helsingborg IF pada musim 1995-1996, ketika masih berusia 19 tahun. Sayangnya, ia hanya bertahan selama satu musim dan kemudian kembali ke Tanah Air.

  • Ponaryo Astaman

Performa memikat yang ditampilkannya bersama PSM Makassar sebagai gelandang hingga membuatnya jadi pemain terbaik Liga Indonesia 2004, membawa karir sepakbola Ponaryo Astama berlabuh ke Malaysia. Dia dikontrak oleh Telecom Malaka pada tahun 2006, dengan nilai mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Meski pun tak berhasil memberikan gelar juara bagi klubnya.

  • Dedi Gusmawan

Pria asal Deli Serdang, Sumatera Utara berusia 30 tahun ini jadi pemain sepakbola Indonesia pertama yang bermain di Liga Utama Myanmar. Dedi Gusmawan mendapat kesempatan bermain di luar negeri berkat eks pelatihnya di klub Indonesia Mitra Kukar, Stefen Hansson yang dikontrak klub Myanmar Zeyar Shwe Myay. Mantan bek andalan PSDS Deli Serdang dan PSPS Pekanbaru ini memulai karir di sana sejak tahun 2015, dan langsung jadi pilar utama.

  • Dedi Kusnandar

Dedi Kusnandar bermain bersama klub Malaysia, Sabah FA sejak awal tahun 2016. Meski hanya berlaga di divisi dua, Malaysia Premier League, namun pencapaian karir Dedi Kusnandar di luar negeri tetap membanggakan. Bahkan pria asal Jawa Barat yang pernah membela Pelita Jaya FC, Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya ini sempat ditawari kontrak selama dua tahun, meski dia sepakat dikontrak satu musim saja.

  • Irfan Bachdim

Pemain asli Indonesia kelahiran Belanda ini menjalani karir sepakbolanya di Jepang sejak tahun 2014. Irfan Bachdim jadi pemain sepakbola pertama dari Indonesia yang berlaga di J-League, kompetisi level tertinggi di Jepang, bersama Ventforet Kofu dan Consadole Sapporo di J-League 2 . Sebelumnya mantan penyerang Persema Malang itu juga pernah bermain di kompetisi utama Belanda dan Thailand.

  • Andik Vermansyah

Gelandang serang yang terkenal akan kecepatannya ini memberikan sejumlah prestasi bersama klub Malaysia, Selangor FC. Andik Vermansyah sukses membawa klubnya menjuarai Malaysia Cup dan bertengger di posisi kedua Malaysia Super League pada tahun keduanya itu. Eks pemain Persebaya Surabaya tahun ini sempat diminati klub Jepang, Ventforet Kofu, namun ditolak karena tawaran menggiurkan dari Selangor FC.

  • Kurniawan Dwi Yulianto

Penyerang ini sudah mengawali karir sepakbola dari level junior di Eropa, bersama tim Primavera Indonesia yang berlatih di Italia pada awal tahun 1990-an. Lalu, Kurniawan Dwi Yulianto bergabung dengan klub Italia, Sampdoria dan klub Swiss, FC Luzern. Dia pun tercatat sebagai pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di liga Eropa pada tahun 1995, saat FC Luzern menang atas FC Basel. Dia juga pernah berkarir di Malaysia.

  • Elie Aiboy

Jauh sebelum Andik Vermansyah jadi andalan Selangor FC, nama Elie Aiboy sudah lebih dulu harum di klub Malaysia itu. Sejumlah gelar untuk klub dan pribadi pernah diraihnya. Yakni, gelartreble Malaysia Premier League, Malaysia Cup, dan Malaysia FA Cup, serta Pemain Terbaik Malaysia FA Cup pada musim pertamanya tahun 2005. Dua musim di negeri jiran, ia sempat pulang ke Indonesia sebelum kembali ke Selangor FC.

  • Rochy Putiray

Salah seorang pemain sepakbola legendaris Indonesia ini punya banyak pengalaman berlaga bersama sejumlah klub Hongkong, mulai dari Instant Dict FC, Happy Valley, South China AA, dan Kitchee SC sepanjang tahun 2000-2004. Rochy Putiray pun beberapa menjadi pencetak gol terbanyak di sana. Bahkan, dia mencetak dua gol ke gawang AC Milan saat tim bintang Liga Hongkong mengalahkan klub raksasa Italia itu dalam laga persahabatan tahun 2004.

  • Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas bisa dibilang sebagai pemain sepakbola Indonesia yang paling sukses berkarir di luar negeri. Bersama dengan Elie Aiboy, dia mempersembahkan treble winnersuntuk Selangor FC, selain juga jadi pencetak gol terbanyak Malaysia Premier League dengan 22 gol. Tak hanya itu, bintang legendaris Persija Jakarta ini juga pernah bermain untuk klub divisi tiga Belanda, EHC Norad, dan diminati klub Selandia Baru.

Bangga kan kamu jadi orang Indonesia? Semoga kamu juga bisa menjadikan mereka sebagai contoh untuk terus berusaha meraih prestasi meskipun dalam bidang yang kalian lakukan itu berbeda dengan mereka.