Pemerintah memberikan himbauan kepadaseluruh umat Islam beribadah di rumah saja selama pandemi corona, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Jika sampai Idul Fitri situasi belum membaik, kemungkinan besar anjuran sholat Idul Fitri di rumah saja juga akan digaungkan.
Asing memang bagi umat Islam sholat Idul Fitri di rumah saja, tetapi ini demi kebaikan semua. Meski begitu, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengharapkan umat Islam tetap beribadah walau di rumah saja.
Dalam video yang tersebar di WhatsApp, Ustadz Abdul Somad coba menjelaskan panduan sholat Idul Fitri di rumah saja. Menurutnya, Solat Idul Fitri boleh dilakukan seorang diri. “Boleh sholat Idul Fitri atau Idul Adha satu orang,” katanya.
Ia menjelaskan, kondisi ini mungkin dialami mereka yang tinggal sendirian di kosan dan tidak bisa mudik, hamba sahaya yang tidak diperbolehkan majikannya keluar rumah, atau perempuan yang tak bisa keluar rumah karena takut tidak ada mahram-nya.
Sementara itu, jika Anda ingin sholat berjamaah dengan keluarga, Ustadz Abdul Somad coba menuturkan beberapa hal yang mesti diperhatikan. Hal utama adalah harus memiliki makmum minimal tiga orang.
“Sesungguhnya sholat Idul Fitri atau Idul Adha sah dilaksanakan empat orang. Imamnya satu, 3 orang makmumnya. Kenapa empat orang? Karena empat itu batas minimal lebih dari batas jumlah minimal jamak, yaitu tiga,” tutur Ustadz yang kerap disapa UAS tersebut.
Dalam sholat Idul Fitri dan Idul Adha, akan ada khotib menyampaikan khotbah. Jika hal ini dirasa sulit, UAS menjelaskan kalau sebetulnya itu tidak sesulit yang dibayangkan. Landasannya jelas, rukun khutbah dalam Islam. “Khotbah sholat Jumat itu sama dengan khutbah sholat Idul Fitri maupun Idul Adha,” terang UAS.
Berikut 5 rukun khotbah:
1. Berdiri, takbir, mengucapkan alhamdulillah di kedua khutbah
2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad di kedua khutbah
3. Berwasiat dengan ketakwaan di kedua khutbah
4. Membaca ayat suci Alquran di salah satu khutbah
5. Berdoa untuk kaum mukmin di khutbah terakhir.
Jika sulit melafalkannya dengan Bahasa Arab pada berwasiat dan berdoa, Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa boleh menggunakan Bahasa Indonesia. “Jadi tidak ada alasan tidak beribadah pada Allah SWT,” terangnya.
(dwk)