Satelit pemburu planet terbaru milik NASA telah mengidentifikasi sekitar 10 ribu planet alien dalam misi selama dua tahun. Menurut para ilmuwan yang tergabung dalam tim Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), yang fokus pada pencarian planet di luar tata surya bumi, 3.500 planet di antaranya berukuran lebih kecil dari Neptunus, sebagaimana dilaporkan Space, 8 Agustus 2018.
Ini bukan perkiraan pertama yang dibuat para ilmuwan tentang jumlah planet yang akan ditemukan TESS. Namun perkiraan baru ini dianggap signifikan karena data diambil dari pengukuran besar yang dibuat misi dari Eropa, yang disebut Gaia. Gaia menunjukkan lokasi lebih dari 1,5 miliar bintang di Bima Sakti.
Petunjuk lokasi itu menjadi sesuatu yang penting karena isinya memberi tahu para astronom mengenai seberapa jauh lokasi dari bintang tertentu. Dengan memadukan informasi tersebut dengan kecerahan bintang yang diamati, ilmuwan dapat mengetahui seberapa besar obyeknya.
Lebih lanjut, TESS diklaim paling baik dalam menemukan planet di sekitar bintang yang lebih kecil. Jadi, dengan adanya data Gaia, para ilmuwan dapat meneliti lebih baik.
Perkiraan ini menggunakan seberapa jauh planet-planet menyimpang dari piringan orbit yang sempurna. Kerapian gerak orbital tersebut mempengaruhi jumlah planet yang dapat diidentifikasi metode transit TESS. Metode ini memanfaatkan kemiringan kecil dalam kecerahan bintang saat planet melewati matahari dan instrumennya.
Satelit tersebut mengirimkan data ilmiah terbaru ke bumi secara periodik tiap 13,5 hari atau ketika satelit tersebut berada dalam jarak terdekat pada bumi selama orbitannya.
“Saya senang bahwa misi pemburu planet baru kami siap untuk mulai menjelajahi lingkungan tata surya kita untuk dunia baru,” kata Paul Hertz, Direktur Divisi Astrofisika NASA, dalam siaran pers. “Sekarang kami tahu ada lebih banyak planet daripada bintang di alam semesta kita. Saya menanti-nantikan dunia aneh dan fantastis yang bakal kami temukan.”
source: Space,Mlice,Tempo