Kawasan Eropa selama ini selalu dipersepsikan sebagai wilayah aman yang jauh dari hal-hal berbau kriminalitas. Namun kenyataannya membalikkan anggapan tersebut.
Kepolisian Rotterdam sejauh ini telah memeriksa sekitar 20 saksi. Rute jalan yang dilalui korban telah disusuri dan gambar-gambar dari kamera CCTV telah diambil untuk mendapatkan gambaran jelas soal pelaku penyerangan. Kepolisian mencurigai pelaku adalah seorang laki-laki kulit hitam. Pelaku tampak menggunakan jaket hoodie dan mengendaraai sebuah sepeda hitam.
RTV Rijnmond melaporkan korban adalah seorang warga negara Indonesia yang merupakan mahasiswi pertukaran di Universitas Erasmus. Segera setelah kejadian perkosaan terjadi, penduduk sekitar menolong korban. Korban sempat mengatakan telah dikejar oleh pelaku perkosaan dari Avenue Concordia atau lebih dari lima menit dari kediamannya di Herman Bavinckstraat.
Duta Basar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, saat dihubungi Tempo, pada Minggu, 22 Juli 2018, membenarkan pemberitaan ini. Rumah Sakit masih belum mengizinkan korban dijenguk sehingga belum diketahui langkah selanjutnya apakah korban akan pulang ke Indonesia atau terus melanjutkan kuliahnya di Belanda.
“Benar, pihak kepolisian sedang menyelidiki. Korban berusia 20 tahunan dan untuk privacy, korban minta namanya tidak disebutkan,” kata Puja.
Puja menjelaskan Atase Kepolisian KBRI dan Atase Pendidikan Kebudayaan KBRI ikut membantu menangani kasus perkosaan ini. Hingga berita ini ditulis, korban masih dirawat di Rumah Sakit Rotterdam.