Home Budaya INDONESIA Selamat Natuna Terpilih Jadi Tempat Isolasi Virus CORONA Wuhan Padahal Jakarta Punya...

Selamat Natuna Terpilih Jadi Tempat Isolasi Virus CORONA Wuhan Padahal Jakarta Punya Teknologi Rumah Sakit Yang Canggih

755
0

Sebanyak 245 WNI yang tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) akan di angkut menggunakan tiga pesawat milik TNI AU ke Natuna. Ketiga pesawat tersebut, dua unit berjenis boeing dan satu unit berjenis hercules. Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya mempersiapkan tiga pesawat tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

FORTUNER.ID WUHAN KEPRI
FORTUNER.ID WUHAN KEPRI

 

Rencananya, saat 245 WNI tersebut tiba di Hang Nadim akan langsung dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat. “Jadi mereka tidak turun lagi ke bandara, dari pesawat ke pesawat dan langsung diterbangkan ke Natuna,” kata Wardoyo saat ditemui di ruang VVIP Bandara Hang Nadim. Dikatakan Wardoyo, untuk persiapan di dalam maupun di luar pesawat sudah disiapkan dari sekarang. Setiap unit pesawat juga disediakan tenaga medis untuk bersiaga sewaktu-waktu. “Untuk jumlah tenaga medisnya kami belum tahu, sebab saat ini pesawat-pesawat tersebut masih berada di Jakarta dan Makasar,” jelasnya.

Adapun kapasitas pesawat bisa menampung mulai dari 100 hingga 130 orang untuk jenis Hercules. Sedangkan untuk pesawat jenis boeing berkapasitas 100 orang.

Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatra Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1. 400.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680.000. barel. Hewan khas Natuna adalah kekah.

Warga Natuna, Kepulauan Riau, menggelar demonstrasi menolak wilayahnya menjadi tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Warga ramai-ramai mendatangi Bandara Raden Sadjad.

“Ini adalah aksi spontanitas dari warga Natuna yang menolak keras akan didatangkannya WNI dari Wuhan dikarantina di Natuna ini,” ujar seorang warga di lokasi demo, Sabtu (1/2/2020).

Demo diikuti puluhan orang. Tampak anggota TNI yang berjaga berusaha menenangkan warga.

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti sebelumnya menolak keras bila wilayahnya dijadikan tempat observasi WNI dari China. Wabup Natuna mengungkapkan kekhawatiran soal terbawanya virus Corona dari China.

“Kami menolak, masyarakat menolak. Natuna mau dijadikan apa? Kenapa di Natuna dijadikan tempat evakuasi WNI dari Wuhan,” ujar Wabup Ngesti saat dihubungi, Sabtu (1/2/2020).

Wabup Ngesti mempertanyakan tidak adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Kabar soal Natuna dijadikan tempat transit pun disebut Ngesti tanpa alasan yang jelas.

Sedangkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan Natuna menjadi tempat observasi WNI dari Wuhan yang dievakuasi karena merebaknya virus Corona.


Hadi menjelaskan Natuna memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Natuna, menurut Hadi, juga memiliki landas pacu (runway) yang berdekatan dengan wilayah yang akan dijadikan kawasan isolasi alias observasi.

“Sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan,” sambung dia.


Tempat penampungan yang disiapkan, menurut Hadi, memiliki daya tampung 300 orang yang sudah dilengkapi fasilitas penunjang kebutuhan hingga toilet dan dapur.


Pemerintah menetapkan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), sebagai tempat observasi 245 orang WNI dari Hubei, China. Lokasi observasi dipastikan aman dan jauh dari permukiman.

“Protokol kesehatan di antaranya yang harus kita penuhi, kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna,” ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam jumpa pers pelepasan tim penjemput WNI dari China di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020).

Hadi menjelaskan Natuna memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).


Natuna, menurut Hadi, juga memiliki landas pacu (runway) yang berdekatan dengan wilayah yang akan dijadikan kawasan isolasi alias observasi.

“Sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan,” sambung dia.

Tempat penampungan yang disiapkan, menurut Hadi, memiliki daya tampung 300 orang yang sudah dilengkapi fasilitas penunjang kebutuhan hingga toilet dan dapur.

“Sedangkan jarak dari hanggar atau kita katakan gedung sampai ke tempat penduduk kurang-lebih 5-6 km. Kemudian menuju dermaga kurang-lebih 5 kilometer, sehingga dari hasil penilaian itu memenuhi syarat untuk protokol kesehatan sehingga Natuna dipilih menjadi tempat transit sementara sampai dinyatakan bebas bisa bertemu keluarga,” papar Hadi.