Kota Batam merupakan daerah paling dekat dari negara Singapura di Indonesia ini.

Saat ini, penderita Virus Corona di Singapura terus bertambah.

fortuner.id virus corona 3
fortuner.id virus corona 3


Dari data yang diketahui terakhir sudah 10 orang yang positif terkena Virus Corona tersebut.

Tentunya Kota Batam harus segera melakukan pencegahan secara cepat apalagi setiap harinya lalu lalang kapal dari Singapura dan Batam selalu ada.

m (HK) – Seorang yang diduga suspect virus corona tengah dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batam.

Iya benar, ada pasien berjenis laki-laki yang dirawat diisolasi rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah,” ujar Direktur RSUDEF, dr Dewiyana saat jumpa pers, Kamis (30/1/20) pagi.

Ia juga mengatakan, jika pasien sudah mulai menunjukkan baik dan memang dirawat tadi malam. Semua sudah dilaksanakan agar perbaikan suhu turun.

Dewiyana menjelaskan, pasien itu bekerja di kapal tugboat di Singapura dan kapalnya bersandar di Singapura.

Pasien itu kerja di kapal Tagboat dan kapalnya bersandar di Singapura,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) kota Batam, Didi Kusmarjadi menyampaikan, awalnya kami dapat laporan lisan dari rumah sakit dengan menyatakan pasien masih suspect.

Ada kecurigaan penyakit TBC. Namun saat diperiksa pasien tersebut masih suspect. Karena gejala penyakit pernapasan akut, sesak napas timbul mendadak demam plu dengan rentan 14 hari,” katanya.

Katanya lagi, awalnya timbul jejala batuk, demam da sesak napas. Bahkan sudah sempat baik. Akan tetapi ketika sakit kembali lalu disuruh pulang ke Indonesia, pada sore harinya.

Pasien itu dalam pengawasan sambil melakukan penyelidikan bersama KKP dan Dokkes Polda Kepri,” jelasnya lagi.

Kini juga pasiennya masih suspect dan sudah dirawat di isolasi rumah sakit untuk mengambil sampelnya guna dikirim ke Jakarta. Jadi kita masih menunggu hasil pada hari Senin atau Selasa.

Sampelnya sudah dikirim ke laboratorium Litbang Kemenkes RI. Jadi kita masih menunggu hasilnya pada Senin dan Selasa,” katanya.

Ditempat yang sama, dr Romer Simanungkalit, kepala bidang Karantina dan Surveline Epidemiologi kota Batam mengatakan, pihakya masih melakukan penelusuran terhadap para penumpang kapal tersebut. Sedangkan untuk kru kapal sudah di karantina di Asrama Haji Batam center.

Dia juga mengatakan, untuk saat ini pihak KKP Batam sedang menelusuri alamat dan tempat tinggalnya para WNA dan WNI dan melakukan penulusuran perjalanan pasien pelabuhan Batam center.

Karna didalam kapal tersebut ada 17 penumpang termasuk 1 penumpang masih suspect dan 8 orang kru kapal. Dan kita masih menunggu hasil laboratorium terkonfirmasi keluar. Kemudian warga di Batam diharapkan memakai masker.

Dia juga mengatakan, pasien itu berumur 40 tahun dan pekerjaan merupakan kerja kapal Tagboat yang sebelumnya di China. Namun saat pasien pulang ke Batam dengan menaiki kapal Majestik dengan penumpangnya 17 orang dan 8 kru kapal.

Kru kapal ada 8 orang. Dan kapalnya sudah ditahan karantina tak bisa berangkat ke Singapura. Dan aktifitas di Singapura tak kemana,” ujarnya.

Sedangkan, dr Antonius Sianturi, spesialis paru di RSUD Embung Fatimah Batam menuturkan, pasien ini dalam pengawasan terpadu.

Kita curiga mengarah infeksi Virus Corona, makanya kita ronsen ada sesak gangguan pernafasan saat ini sudah tenang. Kita masih hasil menuggu laboratorium dan Infeksi virus Corona sangat kecil kemungkinan. Bisa dikeluarkan setelah hasil laboratorium keluar,” paparnya.

Ditempat yang sama, dr Kombes Haris Muhammad, Kabid Dokkes Polda Kepri hanya menyatakan, akan koordinasi dengan intelejen untuk mencari 4 WNI dan selebihnya WNA. Kita juga akan koordinasi dengan Disdukcapil kota Batam untuk mencari keberadaan WNI tersebut.

Dalam jumpa persnya, pihak rumah sakit pun langsung mengundang pihak terkait seperti Kadinkes Batam, pihak Kepolisian dalam hal ini Kabid Dokkes Polda Kepri serta KKP Batam serta para awak media. 

Penyebaran Virus Corona semakin mengkhawatirkan.

Virus asal Wuhan, Tiongkok, ini pun kembali menambah jumlah korbannya di Negara Singapura.

Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya. Kepada Tribun Batam, dia menuturkan jika penderita virus berbahaya ini semakin bertambah.

“Total hari ini 10 kasus positif,” tegasnya, Rabu (29/1/2020) malam. Menurutnya, kebanyakan dari penderita ini adalah warga Tiongkok.

“Belum ada laporan warga lokal yang terkena,” sambungnya.

Semua kasus pun menurut Gede telah ditampung oleh National Centre for Infectious Diseases (NCID)

Sementara itu, penyebaran Virus Corona sendiri di Batam turut mendapat sorotan. Sebab, Batam berada dekat dengan negara yang terkenal dengan patung singanya ini.

Terbaru, warga pun mulai ketakutan. Terbukti dengan habisnya stok masker di beberapa apotek dan warung waralaba.

“Diborong karena takut Virus Corona,” ucap salah satu petugas apotek.


Jumlah korban virus corona menunjukkan kenaikan tajam dari hari ke hari.

Hingga saat ini, Kamis (29/1/2019), jumlah pasien sudah menembus 6.057 orang dan korban tewas mencapai 132 orang.

Itu artinya, jumlah korban virus corona bertambah hampir 1.500 orang dalam sehari, karena Rabu lalu, seperti dilansir arcgis.com, jumlah penderita 4.682 orang. 

Namun data real time dari South China Morning Post, jumlah penderita mencapai 6151 orang.

Begitu juga korban tewas juga naik rata-rata 25 orang per hari dan saat ini dilaporkan 132 jiwa.

Laporan terbaru, Kamis (29/1/2019), Rusia juga mengerahkan ahli vaksin mereka untuk bergabung dengan para ahli dari China dan Amerika Serikat untuk segera membuat vaksin.

Rumah Sakit Xiaotangshan, di pinggiran utara Beijing, digunakan pada tahun 2003 untuk mengkarantina pasien SARS, kemudian dikonversi menjadi sanatorium pada tahun 2012.

Pekerja konstruksi dan medis telah ditempatkan di sana selama beberapa hari terakhir, menurut sebuah laporan oleh portal berita Jiemian News, mengutip beberapa sumberHal ini merupakan persiapan baru setelah sebelumnya membangun RS darurat berkapasitas 1.000 kamar di Wuhan dalam waktu 10 hari.

Rumah sakit ini dalam dua bulan berikutnya akan terus dikembangkan untuk 3.000 hingga 4.000 pasien. Di Wuhan, lebih dari 10.000 tempat tidur rumah sakit telah tersedia.

Selain melalui udara, coronavirus juga bisa ditularkan melalui kontak fisik, kata Komisi Kesehatan Nasional China (NHC). Masa inkubasi virus baru rata-rata tiga sampai tujuh hari, dan yang terpanjang tidak lebih dari 14 hari,

NHC menambahkan bahwa jenis virus coronavirus 85 persen mirip dengan SARS. Namun penyebarannya lebih berbahaya karena jika pada SARS, penularan baru terjadi setelah masa inkubasi, corona bisa menular di masa inkubasi.