Sebab, semuanya akan tergantung pada seberapa parah gangguan yang terjadi dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Misalnya saja, rahim retro, yaitu kondisi ketika posisi rahim terbalik, tetapi tidak mengurangi kemungkinan seorang wanita untuk bisa hamil. Secara umum, masalah pada rahim bisa diatasi, selama melakukan konsultasi pada dokter.
Bagaimana Ciri Rahim Bermasalah?
Beberapa ciri rahim bermasalah yang umum terjadi adalah:
- Rasa nyeri di rahim atau perut bagian bawah.
- Perdarahan vagina yang tidak wajar atau di luar siklus menstruasi.
- Siklus menstruasi tidak teratur.
- Keluar keputihan yang tidak wajar.
- Nyeri menstruasi yang tidak tertahankan.
- Frekuensi buang air kecil meningkat.
- Rasa nyeri saat berhubungan intim.
- Pembengkakan perut.
- Konstipasi.
- Infeksi kandung kemih berulang.
- Kelelahan.
- Demam.
Dari beberapa ciri rahim bermasalah yang disebutkan tadi, kondisinya tentu bisa berbeda antara satu wanita dan lainnya, tergantung seberapa parah kondisi yang dialami. Jika kamu merasakan ciri-ciri rahim bermasalah itu, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Berbagai Penyakit yang Berhubungan dengan Rahim
Ada beberapa penyakit atau infeksi yang berhubungan dengan rahim, yaitu:
1. Fibroid Rahim
Fibroid rahim atau mioma adalah tumbuhnya tumor jinak di rahim. Pada pengidapnya, jumlah dan ukuran tumor yang tumbuh bisa berbeda-beda. Gejala yang dialami biasanya berupa nyeri menstruasi tak tertahankan, sakit saat bercinta, dan rasa tidak nyaman ketika buang air. Penyakit ini dapat diatasi dengan obat-obatan penekan hormon estrogen dan progesteron, atau operasi.
2. Adenomiosis
Masalah umum pada rahim lainnya adalah adenomiosis, yang gejalanya cukup serupa dengan fibroid rahim. Penyakit ini terjadi ketika lapisan dinding rahim tumbuh di dalam otot dinding rahim. Itulah sebabnya pengidap adenomiosis bisa merasakan nyeri berlebih saat menstruasi. Namun, saat diperiksa dengan USG, adenomiosis kerap disalahartikan sebagai fibroid rahim karena kondisinya, sehingga terkadang diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)
Sindrom polikistik ovarium atau disebut juga PCOS terjadi akibat munculnya folikel-folikel telur berisi cairan, tetapi tidak menghasilkan telur yang optimal. Biasanya, kondisi ini bisa diatasi dengan menjalani gaya hidup lebih sehat dan bisa menghilang dengan sendirinya.
4. Kista
Kista adalah kantung berisi cairan yang tumbuh di permukaan atau bagian dalam rahim. Pada kebanyakan kasus, kista tidaklah berbahaya, tetapi tetap memiliki risiko komplikasi, sehingga tidak boleh disepelekan.
5. Prolaps Uteri
Prolaps uteri disebut juga dengan istilah turun peranakan. Kondisi ini terjadi ketika otot dasar dan ligamen pada panggul melemah, sehingga tidak bisa lagi optimal menyangga rahim. Akibatnya, posisi rahim akan merosot ke bawah, ke dalam vagina.
6. Kanker Rahim
Kemungkinan lain yang menyebabkan rahim bermasalah adalah kanker rahim. Biasanya, pengidapnya akan mengalami perdarahan dan perlu penanganan segera agar tidak menyebar semakin luas.
Selain beberapa penyakit pada rahim tersebut, tentu masih banyak kondisi atau hal lain yang memicu terjadinya rahim bermasalah pada wanita. Diperlukan pemeriksaan menyeluruh untuk tahu apa pemicu pastinya. Jadi, selalu bicarakan setiap keluhan kesehatan pada dokter, rahim bermasalah bisa cepat terdeteksi.