PT Barito Pacific Tbk. Didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan.
Pada tahun 1993, Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjadi perusahaan publik
Tiga tahun kemudian, tindakan tersebut diikuti oleh perubahan nama Perusahaan menjadi PT Barito Kayu Pasifik
Tbk Pada tahun 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Barito Pacific Tbk
pemegang saham mayoritas (70%) di PT Chandra Asri, satu-satunya produsen olefin di Indonesia. Ekspansi
upaya melalui akuisisi berlanjut pada 2008 ketika Perusahaan mengakuisisi PT Tri Polyta Indonesia Tbk, a
produsen polypropylene terkemuka di negara ini. Dua anak perusahaan ini kemudian bergabung menjadi PT Chandra
Asri Petrochemical Tbk pada tahun 2011, yang telah menjadi negara terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi produsen petrokimia.
Pada tahun 2018, Perusahaan memproduksi sejumlah produk dan layanan, bahan baku untuk plastik
industri baik sektor hulu (etilena, propilena, pi-gas, dan campuran C-4) dan sektor hilir
(polyethylene, polypropylene, styrene monomer, dan butadiene), pembangkit listrik melalui
pembangkit listrik tenaga panas bumi, sewa gedung perkantoran dan hotel, dan lainnya.
Untuk meningkatkan fokusnya pada bisnis inti Perusahaan di sektor petrokimia dan energi, di Indonesia
September 2018, Perusahaan melepaskan 95% kepemilikan sahamnya melalui PT Royal Indo Mandiri
(“RIM”) di PT Garuda Utama Mandiri, PT Tintin Boyok Sawit, dan PT Tintin Boyok Sawit Makmur Dua,
bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
Kantor pusat Perusahaan di Jakarta berlokasi di Wisma Barito Pacific Tower B, Lantai 8, Jl Letjen S.
Parman Kav. 62-63 Jakarta 11410. Pada tanggal 31 Maret 2019, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki 3.447 karyawan tetap.
source: idx