Ho Ching, istri Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, menyatakan dukungan terhadap pencabutan Pasal 377A undang-undang mengenai larangan melakukan hubungan seks gay. Suara untuk mencabut undang-undang ini di Singapura mulai lantang diteriakkan setelah pengadilan India berhasil menghapus undang-undang serupa.
Dikutip dari theindependent.sg, undang-undang larangan melakukan hubungan seks di kalangan gay mulai dilihat sebagian masyarakat Singapura sebagai aturan yang mengkriminalisasi kalangan gay, khususnya dalam berhubungan seks. Dalam pasal 377A, seorang laki-laki yang ditemukan melakukan tindakan tidak senonoh dengan laki-laki lain bisa dihukum penjara hingga dua tahun. Faktanya, penuntutan secara hukum ini jarang terjadi. Hukum ini tidak berlaku bagi kalangan lesbian.
Dukungan Ho Ching terlihat dari aktivitasnya di akun media sosial. Dia bergabung dengan perkumpulan yang mendukung pencabutan Pasal 377A. Bukan hanya itu, istri orang nomor satu di Singapura tersebut mengunggah foto Presiden Yale-NUS Tan Tai Yong, yang sedang berpose memegang papan bertulisan dukungannya terhadap pencabutan Pasal 377A.
Dukungan Ho Ching ini terkait dengan status putranya, Li Huanwu, yang seorang homoseksual. Huanwu telah secara terbuka mengungkap identitas seksualnya sebagai seorang gay. Sikap Li Huanwu itu terbilang berani karena Singapura masih menganut hubungan seks di kalangan gay adalah ilegal.
Huanwu, 31 tahun, adalah cucu pertama mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew atau yang dikenal sebagai Bapak Pendiri Singapura. Huanwu mengungkap identitas seksualnya pada awal Juli 2018 dengan mempublikasikan foto dia sedang berpelukan dengan kekasihnya, Yirui Heng, 27 tahun.
Foto itu dipajang dalam sebuah pameran foto berjudul “Di Luar Singapura”. Pameran itu ditujukan sebagai promosi agar lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) diterima di Singapura. Tak lama setelah publikasi foto ini, Heng tertangkap kamera sedang mencium pipi Huanwu dalam acara Pink Dot 2018, sebuah acara tahunan bagi kalangan LGBT.
source: tempo