Maskapai Garuda Indonesia merekrut dua pilot (Ab-Initio) perempuan pertama asal Papua. Rekrutmen tersebut menjadikan kedua pilot tersebut sebagai angkatan pertama rekrutmen pilot asal Papua yang bergabung dengan Garuda Indonesia Group. Kedua pilot tersebut adalah Vanda Astri Korisano dan Martha Itaar. Keduanya merupakan lulusan Nelson Aviation College, New Zealand. Mereka sebelumnya mengambil standardisasi Indonesia DGCA Licence atau surat izin terbang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Ganesa Flight Academy, Jakarta. “Ini merupakan wujud komitmen Garuda Indonesia dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada putra daerah yang berprestasi dan berdaya unggul untuk dapat berkontribusi dan mengembangkan karier bersama Garuda Indonesia Group,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Akshara dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2019).
langkah yang dibuat Vanda dan Marta dapat menjadi lokomotif penarik putra/putri Papua lain di Garuda Indonesia. “Tentunya capaian kedua pilot asal Papua yang telah berhasil lulus proses rekrutmen pilot ini merupakan hal yang patut diapresiasi mengingat rekrutmen pilot Garuda Indonesia Group memiliki standar requirement yang cukup tinggi. Hal ini turut menandakan bahwa banyak putra-putri daerah yang memiliki daya saing yang unggul,” kata Ari.
Adapun Martha nanti akan menempuh pendidikan pilot untuk ditempatkan di Citilink Indonesia, sedangkan Vanda akan menempuh pelatihan untuk kemudian ditempatkan di Garuda Indonesia.
Saat ini Garuda Indonesia memang telah memiliki sejumlah perempuan pilot. Hingga tahun lalu, jumlahnya sekitar 30 orang. Maskapai pelat merah tersebut pun pernah menggelar Kartini Flight pada tahun lalu, bertepatan dengan Hari Kartini. Dalam penerbangan tersebut, seluruh awak kabin termasuk pilot adalah perempuan.
Untuk selanjutnya, Vanda akan mengikuti pendidikan pilot di Garuda Indonesia Training Center (GITC) pada awal Agustus 2019 yang rencananya akan mengambil rating tipe pesawat Boeing 737-800 NG. Pendidikan pilot yang akan dijalani oleh mereka kurang lebih selama 6 bulan, kemudian di lanjutkan dengan flight training. Adapun Martha akan mengikuti proses training lebih lanjut di Citilink Indonesia.
Saat ini Garuda Indonesia memang telah memiliki sejumlah perempuan pilot. Hingga tahun lalu, jumlahnya sekitar 30 orang. Maskapai pelat merah tersebut pun pernah menggelar Kartini Flight pada tahun lalu, bertepatan dengan Hari Kartini. Dalam penerbangan tersebut, seluruh awak kabin termasuk pilot adalah perempuan.
Pilot yang menerbangkan pesawat tersebut adalah Capt Ida Fiqriah, perempuan kapten pilot pertama yang dimiliki Garuda Indonesia. Ia mengawali karier sebagai penerbang sejak 1999 sebagai first officer alias co-pilot. Kini, Ida telah menerbangkan berbagai pesawat yang dimiliki Garuda Indonesia, termasuk pula pesawat berbadan lebar, yakni Airbus A330-300. Ada pula Sarah Widyanti Kusuma, perempuan pilot Garuda Indonesia yang pada 2015 menjadi perempuan pilot termuda di Indonesia. “Profesi ini buat saya masih jarang untuk wanita. Wanita masih jadi minoritas. Makanya saya tertarik. Profesi ini menuntut kita untuk disiplin, selain itu saya juga suka travelling,” ujar Sarah kepada Kompas.com.
source: kompas