Acara makan malam yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk rekannya perdana mentri dari Jepang, Shinzo Abe pekan lalu, berubah menjadi canggung setelah yang terakhir disajikan sebagai makanan penutup dalam apa yang tampak seperti dessert yg disuguhkan didalam sepatu kulit pria. Bagi budaya Japan, sepatu merupakan HAL Yang kotor Dan tidak boleh digunakan didalam rumah apalagi sampai disuguhkan diatas meja makan.

Hubungan diplomasi Jepang dan Israel berawal pada 1954, duta besar Jepang untuk Turki mengambil peran tambahan sebagai menteri bagi Israel. Pada tahun 1955, sebuah kedutaan Jepang dengan Menteri Berkuasa Penuh dibuka di Tel Aviv. Pada tahun 1963, hubungan ditingkatkan ke tingkat Kedutaan, dan tetap pada tingkat itu sejak saat itu. Hingga tahun 1990-an, Jepang adalah negara industri yang sangat setuju dengan tuntutan Arab untuk memboikot Israel.

Hubungan perdagangan Jepang dengan para anggota Liga Arab dan sebagian besar negara-negara mayoritas Muslim lebih diutamakan daripada Israel. Namun, karena penurunan harga minyak pada awal tahun 2015, serta pergeseran politik internal di Jepang untuk menghadapi ancaman Korea Utara dan PRC, kedua negara mencari peningkatan hubungan penelitian, ekonomi dan budaya, khususnya di bidang teknologi baru dan pertahanan.

Hubungan saat ini antara Israel dan Jepang diperkuat secara signifikan, dengan banyak investasi bersama antara kedua negara. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengunjungi Israel dua kali – sekali pada tahun 2015 dan kedua kalinya pada tahun 2018. Pada malam hari tanggal 2 Mei, Abe dan istrinya Ake disuguhi makan pesta di kediaman resmi Netanyahu yang termasuk cokelat yang disajikan dalam wadah logam dalam bentuk sepatu pria.

Perlakuan pemerintah Israel ini telah menarik kritik dari media lokal di Jepang sebagai tidak sopan dan memiliki maksud tersendiri untuk menghina Jepang. Jepang beberapa waktu yang lalu memang menentang pendudukan Jerusalem Israel, menentang klaim Donald trump Dan mendukung Palestina. Jepang menjadi Salah Satu Dari sedikit negara yg juga menyumbangkan uang Dan tenaga ahli bagi Palestina.

Laporan itu muncul setelah Netanyahu mengeluh tentang kurangnya liputan berita tentang kunjungan Abe oleh media Israel.

Seorang pejabat di Kedutaan Besar Jepang di Israel menolak berkomentar, mengatakan itu adalah makan malam pribadi tetapi menambahkan kedutaan telah mendengar Abe dan istrinya “menikmati makan malam.”


Sumber:

Japan today