Gigitan nyamuk dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang berbahaya bahkan bahaya ini sampai hari kiamat akan tetap masih ada penyakit demikian. Penyakit yang ditularkan akibat gigitan nyamuk yang umum di ketahui adalah demam berdarah dengue (DB), malaria, chikungunya, dan zika.
Namun kini, penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk tidak hanya empat penyakit itu saja. Salah satu pemicunya adalah populasi nyamuk semakin banyak, disebabkan perubahan iklim global. Suhu global yang meningkat menyebabkan nyamuk semakin suka kawin.
Selain itu, nyamuk juga kini semakin pintar beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Sehingga tidak lagi manjur obat pemati nyamuk. yang mengandung organofosfat. data WHO tahun 2016 menunjukkan jumlah kasus kematian akibat gigitan nyamuk mencapai 725.000.
Jumlah penyakit yang ditularkan nyamuk mencapai 17% dari seluruh penyakit menular, dengan kematian mencapai 1 juta per tahun, dan paling banyak terjadi di Afrika. Selain itu, lebih dari 2,5 miliar orang di lebih dari 100 negara berisiko tertular demam berdarah, dan 3,2 miliar orang berisiko tertular malaria (WHO, 2015).
DR. dr. Leonard Nainggolan SpPD-KPTI, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dari Perhimpunan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia (PETRI) menjelaskan, Ada tiga penyakit utama yang ditularkan melalui nyamuk, yaitu malaria, demam berdarah, dan filariasis.
Penelitian dr. Leonard tahun 2009 menunjukkan, satu kasus DB menghabiskan rata-rata Rp 1,5 juta rupiah, belum termasuk transportasi dan lost of income dan biaya penanggulangan wabah. Jenis nyamuk penyebab ketiga penyakit tadi adalah Aedes (terutama Aedes Aegypti) yang juga menyebabkan yellow fever, zika, dan chikungunya, nyamuk Anopeles (penyebab malaria) dan nyamuk Culex (nyamuk rumah/kebon) yang dapat menularkan kaki gajah (filariasis) dan enchepalitis.
Nyamuk Culex
Nyamuk culex berkembangbiak di saluran air, septic tank, parit, genangan hujan, dan tempat gelap seperti rumah. Nyamuk menyebarkan parasit filaria sebagai penyebab kaki gajah melalui gigitannya. Parasit menyebabkan penyumbatan pembuluh limfa di kaki atau lengan, menyebabkan bengkak sehingga disebut kaki gajah.
Kaki gajah bukan suatu penyakit mematikan, tetapi menimbulkan stigma buruk, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. “Bila sudah bengkak, tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, hanya untuk memperkecil pembengkakan,” kata dr. Leonard.
Nyamuk Anopheles
Jenis nyamuk anopheles dapat menularkan parasit plasmodium penyebab penyakit malaria. Nyamuk yang menularkan adalah betina, ia menggigit karena memerlukan darah (protein) untuk mematangkan telur- telurnya. Nyamuk anopheles menyukai daerah yang memiliki kelembaban tinggi di atas 60%. Nyamuk anopheles aktif memasuki rumah pukul 17.00-22.00 malam, dan sangat aktif sampai menjelang pagi dan tengah malam.
Malaria saat ini, kata dr. Leonard mulai menjadi endemis di daerah yang sebelumnya jarang atau tidak ditemukan kasus malaria. Perubahan lingkungan diduga menjadi pemicunya.
Nyamuk Aedes Aegypti
Berbeda dengan nyamuk Anopheles maupun Culex, nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, sangat aktif di siang hari. Selain menyebarkan virus dengue penyebab demam berdarah, belakangan nyamuk Aedes juga menimbulkan wabah zika.
Aedes juga menyebakan penyakit chikukunya dengan gejala peradangan sendi yang dapat menjadi kronis, dengan gejala seperti lumpuh layuh. Ketiga penyakit, DB, chikungunya, dan zika, sudah terkonfirmasi pernah terjadi di Indonesia.
Tahun 2016 WHO membuat peta penyebaran DB di dunia. Di Indonesia sendiri sejak tahun 1970 sudah ditemukan virus dengue. Saat ini di hampir seluruh propinsi di Indonesia sudah terjangkit virus dengue. Selain di Eropa, kasus dengue juga ditemukan di perbatasan di Meksiko dan Amerika.
Nyamuk Aedes betina lebih suka darah manusia, dan dia lebih menyukai aroma manusia, termasuk aroma tubuh manusia yang tertinggal di pakaian. “Oleh karena itu, pakaian yang habis dipakai sebaiknya dimasukkan ke keranjang pakaian dalam kondisi tertutup,” katanya.