Persiapan terhadap potensi bahaya dari luar angkasa, seperti asteroid, terus dibenahi. Seperti dilaporkan Inverse, 30 Juni 2018, National Aeronautics and Space Administration(NASA) akan mengembangkan teknologi baru untuk mengatasi potensi bahaya tersebut.

NASA telah melakukan survei terhadap Obyek Dekat Bumi sejak 1998. Mereka pun melakukan berbagai kerja sama untuk mengembangkan berbagai teknologi yang berguna dalam survei tersebut.

Baru-baru ini, NASA dilaporkan akan mengembangkan Large Synoptic Survey Telescope (LSST) yang dibangun di Chili, dan dibiayai oleh National Science Foundation (NSF).

Hal ini tertulis pada laporan Strategi dan Rencana Aksi Nasional Obyek Dekat Bumi yang dirilis oleh Dewan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional Amerika Serikat pada 20 Juni 2018 lalu.

Laporan tersebut memuat tujuan strategis untuk melindungi Bumi dari risiko bahaya asteroid, salah satunya dengan meningkatkan kemampuan mendeteksi, melacak, dan karakterisasi Obyek Dekat Bumi.

Pada laporan tersebut, tertulis bahwa teleskop baru NASA direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023.

Dilansir dari laman resmi LSST, teleskop baru ini memiliki jarak pandang yang diklaim 40 kali lebih luas dibanding ukuran bulan purnama. Ia juga dilengkapi kamera 3,2 miliar piksel dan akan mengambil lebih dari 800 gambar panorama tiap malam.

“Sistem data yang kuat akan membandingkan gambar baru dengan yang sebelumnya untuk mendeteksi perubahan kecerahan dan posisi obyek sebesar gugus galaksi yang jauh serta obyek sekecil asteroid yang berjarak dekat,” tulis LSST.

Source: INVERSE | NASA | LSST