Seks Edukasi sangat penting diajarkan usia dini, agar anak kecil mengetahui bagian tubuh mana saja yang tidak boleh dilihat atau dipegang orang. Sehingga anak kecil tersebut dengan berani menolak untuk menunjukkannya kepada orang lain, atau sebaliknya – apabila ada orang dewasa dengan sengaja menunjukkan kelaminnya ke anak kecil, anak itu tahu bahwa itu tindakan tidak baik dan berpotensi pedofilia.

Pada saat remaja pun, mereka juga harus diajarkan seks edukasi. Banyak remaja sekarang mendapatkan hamil yang tidak diinginkan karena minimnya seks edukasi.
Ini bukan perkara memperbolehkan seks di luar nikah, tetapi meminimalisir kemungkinan terburuk yang terjadi.

Hingga di usia saya 27 tahun, orang tua saya tidak pernah mengajarkan mengenai edukasi seks – ya, karena itu masih dianggap tabu- , dan pada akhirnya saya belajar sendiri mengenai seks edukasi. Saya membaca buku, internet, hingga menonton Sex Education (iya, saya banyak belajar dari Netflix! hehe). Hingga pada satu titik saya tahu bahwa if you want to doing sex before married, use the condom! LOL. Bahkan saya menyimpan Levonorgestrel, apabila terjadi seks yang tidak diinginkan, saya dapat segera meminumnya sebelum terjadi pembuahan pada sel telur.

Seks Edukasi sangatlah penting! Dari usia dini hingga dewasa tetaplah untuk mengedukasi dan teredukasi.

Bayangkan ada seorang anak perempuan berumur 8 tahun. Anak itu lugu, polos dan tidak tahu apa-apa tentang sex karena orang tua nya menganggap hal itu tabu untuk dibicarakan. Anak tersebut memiliki seorang paman dan hubungan anak dan paman itu baik dan dekat karena paman tsb tidak punya anak dan istri nya sudah meninggal.

Suatu ketika paman nya berkunjung kerumah anak tersebut dan kedua org tua nya bekerja (hanya ada mba yang sedang beres2 rumah). Paman tersebut tanpa sengaja menyentuh kelamin anak perempuan tsb, namun anak tersebut karena polos dan tidak tahu apa2 tidak memberikan reaksi. Kejadian serupa terulang lagi namun si anak tetap tidak bereaksi dan hal itu terus terulang dari yang tadinya tidak sengaja berubah menjadi kesengajaan.

Kelanjutan dari ilustrasi cerita diatas mungkin beberapa kali pernah kita saksikan pada berita2 tentang pelecehan pada anak kecil oleh anggota keluarganya.


Apa yang ingin saya katakan adalah pendidikan sex sejak dini adalah suatu keharusan dan bukan suatu hal yang tabu. Pendidikan sex sejak dini bukanlah tentang bagaimana si anak tersebut menggunakan kelaminnya maupun hal2 berbau porno, namun tentang:

1) apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh si anak tersebut.

2) info basic (or just like a drill) atas bagaimana si anak menanggapi jika ada orang lain yang berusaha menyentuh kelaminnya.

3) dsb.

Sudah seharusnya pendidikan sex sejak dini diterapkan oleh keluarga2 dan bahkan pemerintah juga seharusnya mendorong kebijakan yang pro dengan pendidikan sex sejak dini. Bagaimanapun juga kamu tidak mau kan anak kamu nantinya mengalami pelecehan hanya karena kamu masih menganggap pendidikan sex sejak dini adalah hal yang tabu.

source” Kamala Joe Hakim Steve Marbun