Murid pertukaran pelajar asal Jepang, Nonoka Koga menjadi siswi “Bomber” di sma negeri Richland. Nonoka mungkin tidak akan hidup hari ini jika pesawat Amerika Serikat pada Perang Dunia II mengikuti rencana asli untuk menyerang kota asalnya di Jepang dengan bom atom yang dipicu dengan plutonium nuklir Hanford.
Logo sekolah menggambarkan awan jamur bom atom. Dia menemukan bahwa plutonium untuk senjata atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada 1945 diproduksi di Richland.
Ledakan pertama mewujudkan suhu panas jutaan derajat, sehingga tersedia cukup banyak energi untuk menggabungkan dua inti atom pada tahapan kedua yang dikenal sebagai fusi nuklir.
Nonoka Koga berasal dari prefektur Fukuoka barat daya Jepang. Dia belajar di Richland High School di kota Richland. Dia sangat merasa aneh dan sedih menemukan bahwa banyak penduduk lokal bangga dengan sejarah kota. Ketika dia mengetahui tentang logo dan bagaimana orang lokal melihatnya, Koga diminta untuk mengekspresikan pandangannya sendiri.
Didorong oleh guru dan keluarga angkatnya, Koga muncul pada 30 Mei dalam sebuah video yang diproduksi oleh siswa di sekolah.
Dia mengatakan dalam video bahwa di Richland High School, awan ledakan nuklir tersebut dirayakan dan dapat dilihat di mana-mana di sekolah dan diseluruh penjuru kota Richland.
Dia mengatakan bahwa, baginya, logo adalah pengingat orang-orang yang kehilangan nyawa dan juga pengingat perdamaian saat ini. Dia juga mengatakan mereka yang dibom adalah warga sipil, bukan tentara. Dia bertanya, “Haruskah kita bangga membunuh orang yang tidak bersalah?”
Pernyataannya memicu perdebatan di Twitter tentang penggunaan logo.
Koga kembali ke Jepang pada hari Selasa. Dia berkata bahwa dia adalah satu-satunya siswa di sekolah yang memiliki pandangan yang sangat berbeda.
Dia bilang dia bertanya-tanya apakah dia bisa membuat pendapatnya dipahami karena dia tidak fasih berbahasa Inggris dan tidak tahu bagaimana orang akan bereaksi.
Nonoka mengatakan dia takut dan gugup sehari sebelum video diputar online.
Koga mengatakan dia merasa puas ketika dia diberitahu oleh orang-orang bahwa jika bukan karena videonya, mereka mungkin tidak akan pernah menyadari perspektif orang Jepang.
Source: www.tri-cityherald.com YT NHK News 2019
