Sangat umum jika seorang perempuan untuk naik berat badan beberapa kilogram setelah menikah.
Padahal itu pertanda sehat dan memang hal yang seharusnya terjadi. Namun sebagian besar wanita merasa kenaikan berat badan adalah ‘bencana’.
Kamu salah satunya yang seperti itu nggak ya?
Sebagian besar percaya kalau berhubungan seks yang rutin bisa menjadi penyebab utama mengalami kenaikan berat badan setelah menikah. Apakah ini fakta atau hanya sekedar mitos?
Sebelum menjawabnya, Popmama.com merangkum penyebab suami atau istri menjadi gemuk setelah menikah.
1. Faktanya berhubungan seks tidak membuat seseorang menjadi lebih gemuk
Banyak pasangan percaya kalau seks teratur bisa menyebabkan perubahan hormonal pada tubuh perempuan sehingga membuatnya bertambah berat badan.
Faktanya adalah hal tersebut tidak benar karena belum ada penelitian yang membuktikan bahwa payudara atau pinggul perempuan membesar dan berubah bentuk setelah memiliki kehidupan seks teratur.
Seks bukan faktor penambah berat badan. Bahkan beberapa orang juga percaya bahwa sperma yang masuk ke tubuh perempuan menjadi pemicu meningkatnya berat badan seorang istri.
“Tidak ada alasan fisiologis mengapa payudara atau pinggul menjadi membesar setelah seorang perempuan melakukan hubungan seks. Tidak ada pula sperma hasil ejakulasi bisa dicerna dan berasilimasi dalam aliran darah. Dalam hal apa pun, 2 ml-3 ml sperma (jumlah rata-rata ejakulasi) hanya mengandung sekitar 15 kalori!” jelas Dr Asha Jain, dokter kandungan dari India, seperti dilansir dari laman Times of India.
2. Diet yang hanya dilakukan sebelum menikah
Apa kamu cenderung menjaga dan merawat tubuh sebelum menikah demi mendapatkan penampilan terbaik di hari pernikahan?
Jika iya, mungkin ini bisa menjadi pemicunya menjadi gemuk setelah menikah.
Sebagian besar perempuan pergi berolahraga, mengatur pola makan sehat, untuk mendapatkan tubuh ‘sempurna’ saat menikah. Namun setelah hari pernikahan, apa yang suami dan istri lakukan?
Bersantai dan menyantap segala jenis makanan sering terjadi.
Kamu kembali ke rutinitas sebelumnya dan meninggalkan upaya diet yang dilakukan sebelum menikah. Itu yang membuat berat badan bertambah.
3. Kebiasaan makan yang berubah
Apakah kamu mengalami kebiasaan makan yang berubah setelah menikah? Setelah punya suami, kamu harus sering masak dan mencicipi masakan.
Biasanya hanya makan sehari dua kali dan jarang mengonsumsi camilan maka kebiasaan tersebut sangat bisa berubah setelah menikah. Apalagi ketika memasuki masa kehamilan dan setelah punya anak.
Kebiasaan makan yang berubah meningkatkan berat badan kamu dan pasangan. Bahkan penelitian di 2012 membuktikan bahwa obesitas rata-rata dialami pasangan yang sudah menikah dua tahun atau lebih.
4. Bermalas-malasan di rumah
Indahnya bisa berduaan dengan suami di rumah sendiri. Mungkin Mama sering bermesraan di sofa sambil menonton televisi dengan suami. Tidak salah memang melakukan hal ini, tapi aktivitas tersebut menjadi salah satu pemicu menambahnya berat badan.
“Sebagian besar waktu yang dihabiskan bersama pasangan bersifat menetap, dan itu sering melibatkan makan,” kata Jeffrey Sobal, Ph.D, seorang profesor nutrisi di Cornell University di Ithaca, NY.
Meski demikian, bukan berarti kamu dan pasangan harus mengurangi aktivitas intim tersebut. Lakukan kegiatan aktif lain juga bersama-sama untuk mengimbanginya. Misal, bersepeda, jalan kaki di pagi hari, atau berjalan-jalan setelah makan malam. Lakukan setidaknya 30 menit.
5. Punya anak
Tak bisa ditampik, punya anak menjadi pemicu berat badan setelah menikah.
Rata-rata perempuan mendapatkan 3 hingga 10 pounds ekstra setelah melahirkan. Dan itu tidak berakhir ketika bayi berubah menjadi balita dan remaja.
Orang dewasa yang tinggal dengan anak-anak dari segala usia di rumah menimbun setidaknya 34 gram lemak lebih banyak setiap minggu. Dibandingkan dengan mereka yang hidup tanpa anak-anak.
Para peneliti mencurigai salah satu alasannya adalah karena orangtua seringkali sangat sibuk mengurus anak dan pekerjaan sehingga akhirnya beralih ke makanan cepat saji berlemak tinggi seperti pizza atau makanan beku.
6. Tidak punya me time
Mungkin saat ini, prioritas Mama bekerja dan mengurus anak. Bergaul dengan teman apalagi ikut kelas kebugaran rasanya tidak sempat saat mempunyai seorang balita di rumah.
Kamu juga tidak mempunyai me time sehingga kurang memerhatikan penampilan.
Ramona Braganza, seorang pelatih kebugaran selebriti Hollywood, menyarankan agar Mama setidaknya punya me time untuk berolahraga.
“Ciptakan peluang sejenak untuk membakar kalori. Lima menit saja bisa membawa perubahan,” saran Ramona.
Nah, kamu berarti perlu mengubah pola hidup agar lebih sehat setelah menikah agar tidak menjadi obesitas.