Dalam sebuah hubungan pertemanan, tak selamanya berada dalam kondisi harmonis. Adem ayem bin tentrem. Pasti ada saja kejadian yang membuat hubungan kalian sedikit memanas.
Misalnya dia menyindir Anda. Entah itu sindiran di media sosial maupun nyinyir langsung saat berbincang dengan Anda.
Adanya sindiran menjadi ciri hubungan pertemanan Anda tengah memanas. Tentu saja hal ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Tetap harus dihadapi.
Namun, ada kalanya, emosi Anda sudah terlanjur meninggi saat menghadapi sindiran. Ini jelas hanya akan memperuncing dan memperkeruh suasana. Karena, ketika emosi lebih didulukan maka logika akan jauh tertinggal di belakang.
Nah, bagaimana menghadapi teman yang suka menyindir? Berikut ini 8 cara mantap menghadapi sindirian dari teman yang bisa Anda coba.
1. Tetap kontrol keadaan
Saat berada dalam situasi kurang menyenangkan seperti mendapat sindiran dari teman, satu hal yang harus tetap Anda lakukan adalah mengontrol keadaan. Jangan sampai Anda ikut terbawa arus yang memang dia inginkan.
Lebih baik dengarkan dengan seksama setiap perkataannya. Jangan langsung memberi respons yang bernada negatif.
Namun, jangan biarkan juga teman Anda terus mengeluarkan sindiran. Segera beri jawaban dengan kalimat yang tenang dan santai. Selalu usahakan emosi Anda tetap terkendali.
Katakan teman Anda menyindir ‘Kamu hebat ya, bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik dan cepat’. Nah, Anda bisa langsung menjawab ‘Terima kasih atas pujiannya, jarang-jarang yang memuji kemampuan saya’.
Pastikan Anda bisa mengerem sindiran teman agar kondisi bisa benar-benar terkendali.
2. Beri komentar positif
Ketika seorang teman menyindir, dapat dipastikan ada banya nada negatif yang muncul. Karena itu, Anda harus menetralisirnya dengan komentar positif. Jangan ikut terbawa mengeluarkan komentar negatif.
Mungkin Anda tidak mudah membalas dengan pernyataan positif. Tapi tetap usahakan memberi komentar positif. Sehingga aura negatif yang dikeluarkan tidak cepat menyebar kepada teman-teman yang lain.
Misanya saja ada seorang teman yang menyindir ‘ Proyek ini kok tidak berkembang’. Anda bisa menjawab dengan komentar positif seperti ‘Kita sudah berada di jalur yang tepat untuk berkembang, dan saya yang akan bikin proyek ini terus maju’.
Dengan membuat komentar positif maka suasana lingkungan kerja Anda pun tak akan terlalu kaku. Setidaknya komentar positif akan membuat suasana lebih hangat dan cair.
3. Ucapkan komentar dengan nada humor
Membalas sindiran dengan komentar negatif dapat dipastikan akan membuat suasana menjadi tidak nyaman. Tak cuma bagi Anda, tapi juga akan dirasakan orang lain yang berada di sekitar Anda.
Nah, untuk menghadapi sindiran dari teman lakukannya dengan nada humor atau bercanda. Cara ini bisa menurunkan tensi dan membuat suasana bisa kembali hangat.
Membalas sindiran dengan humor justru bisa membuat dia akan merasa malu. Bahkan bisa jadi akan langsung terdiam. Tak akan melanjutkan sindiran yang sudah muncul.
Katakanlah Anda datang terlambat ke sebuah pertemuan, lalu teman Anda menyindir ‘Ada yang mampir ke pasar dulu kayaknya. Padahal semua sudah menunggu dari tadi’. Segera jawab sindiran tersebut dengan komentar bernada humor.
Contohnya,’Semua atau kamu yang sudah nunggu. Sudah kanget banget yang sama saya?’
Tapi ingat, contoh di atas berlaku untuk teman kerja. Jangan lakukan jika yang menyindir adalah bos Anda yang terlihat kesal. Bisa berabe urusannya nanti.
4. Hadapi sang penyindir
Satu hal penting yang harus Anda cermati dalam menghadapi sindiran dari teman adalah jangan pernah meninggalkan ‘gelanggang’. Hadapi sindiran yang datang secara elegan.
Datangi secara personal teman yang menyindir dan tanyakan apa maksud dari sikapnya tersebut. Umumnya, mereka pasti akan bertanya,’Emang kamu merasa, kalau nggak merasa nggak usah baper’.
Nah, saat itulah Anda bisa beberkan fakta-fakta yang ada. Bahwa Anda tak hanya merasa tapi memang faktanya dia telah menyindir.
Ada kalanya, mereka tidak mau mengaku. Kalau kondisinya seperti itu, segera tinggalkan. Tapi tegaskan bahwa Anda merasa tidak nyaman dengan sindiran yang tidak sesuai dengan fakta.
Keberanian Anda menghadapi para penyindir ini setidaknya akan membuat mereka berpikir ulang untuk mengulang perbuatannya. Sehingga Anda pun bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif dibanding memikirkan teman Anda yang doyan menyindir.
5. Anggap tidak ada masalah
Siapa pun yang menyindir Anda, dia pasti punya tujuan yang sama. Ingin memancing emosi Anda. Berharap Anda bereaksi dengan kemarahan dan merasakan kesedihan.
Jadi, agar tujuan sang penyindir tidak tercapai, Anda memang jangan sampai terpancing emosi. Anggap aja ‘radio butut’ yang didengar sambil lalu. Atau masuk dari telinga kiri, keluar ke telinga kanan.
Cuekin saja. Anggap tidak ada masalah. Anda harus bersikap seolah-olah sindirannya bukan ditujukan kepada Anda.
Dengan sikap seperti itu, maka si penyindir yang justru akan balik terpancing emosinya. Dia pasti akan geram karena tujuannya tidak tercapai.
Nah, saat itulah Anda bisa memberikan respons terkait sindiran yang dilakukannya. Pastikan saat Anda memberi respons, pikiran dan emosi Anda berada dalam kondisi tenang dan rileks. Agar tidak memberi kesempatan bagi dia untuk melakukan sindiran yang lain.
6. Langsung move on
Para penyindir memang bertujuan membuat hidup Anda tidak bahagia. Ingin membuat Anda merasa bersalah, sedih, dan kecewa. Karena itu, jangan sekali-kali Anda menunjukkan sikap yang memang sangat dia inginkan itu.
Anda harus bisa move on, meski di dalam hati memang merasakan kekecewaan. Lanjutkan hidup Anda dengan diisi oleh keceriaan. Jauhkan diri dari depresi.
Caranya? Tunjukkan sikap Anda yang tetap seperti hari-hari biasanya. Bisa juga Anda menampilkan foto atau status yang menunjukkan Anda tetap senang dan bahagia di akun media sosial.
Karena, para penyindir ini pasti akan melakukan stalking di akun media sosial Anda. Dia ingin tahu apakah hidup Anda sudah seperti yang dia inginkan atau belum.
Kalau ternyata apa yang dia lihat tidak sesuai dengan harapan, justru dia yang akan mengalami kekesalan dan kekecewaan. Kondisi yang dia harapkan justru bisa terjadi kepada dirinya sendiri.
7. Memberi maaf jauh lebih baik
Menghadapi sindiran dari teman memang kadang kala membuat Anda menjadi sosok yang berbeda. Bukan diri Anda sendiri.
Bahkan, bisa jadi Anda bisa bersikap lebih buruk dari apa yang telah disindir oleh teman Anda. Terutama ketika Anda tidak bisa mengendalikan emosi.
Nah, sebelum hal-hal itu terlanjur jadi kenyataan, ada baiknya Anda mengendurkan semua syaraf yang tegang. Tenangkan diri Anda dan ikhlaskan untuk memberi maaf kepada dia yang menyindir.
Bagaimanapun, memberi maaf akan lebih punya manfaat dibanding Anda membuang energi dan pikiran memikirkan untuk melakukan sindiran baik. Bukankah menjaga silaturahmi lebih baik daripada bermusuhan?
8. Lakukan evaluasi diri
Jangan pernah alergi ketika ada teman Anda yang menyindir. Hal itu justru bisa menjadi alat untuk Anda memperbaiki kekurangan diri. Karena umumnya, sindiran akan menyasar kekurangan seseorang.
Untuk itu, segera lakukan evaluasi diri ketika ada teman yang menyindir. Jangan justru membentengi diri. Bersikap terbuka dan introspeksi diri terhadap kekurangan diri Anda.
Sebelum ada sindiran yang lain, segera perbaiki kekurangan tersebut. Sehingga tidak ada lagi celah bagi orang lain untuk menyindir Anda.
Penutup
Tentu saja butuh perjuangan yang keras untuk bisa menghadapi sindiran dari teman tanpa terpancing emosi. Namun, dengan mindset yang tepat, semua sindiran yang datang pasti bisa Anda hadapi.