Di Indonesia 71 jembatan sudah dibangun oleh pak Toni Rüttimann. Insiniyur jembatan asal Swiss ini dikenal Karena membangun jembatan di berbagai daerah terpencil di seluruh indonesia. Pak Toni ini bekerja secara independen bersama komunitas kurang mampu, menggunakan bahan-bahan daur ulang dan tanpa memasang tarif untuk pekerjaannya.

Perusahaan-perusahaan membantu dengan cara mendonasikan bahan-bahan bekas mereka dan pemerintah daerah memberikan izin dan bantuan transportasi sebagai penghargaan terhadap suatu upaya yang utamanya dilakukan oleh masyarakat. Tidak ada seorang pun yang meminta imbalan dan jembatan-jembatan tersebut dimiliki oleh masyarakat yang membangunnya.

Jembatan-jembatan hasil karyanya tersebut digunakan oleh pejalan kaki, hewan pikul, sepeda motor, traktor roda dua – tetapi tidak untuk mobil. Di setiap negara dimana Toni bekerja, ia membentuk sebuah tim kecil yang terdiri dari tukang las lokal dan mencari “mitra pembangun jembatan” yang akan diajarkan keahliannya dan yang pada nantinya akan melakukan tugas-tugas perawatan terhadap jembatan yang dibangun.

Tamansari, Jember, Jawa Timur

Toni tidak memiliki rumah tinggal: ia selalu membawa semua yang ia perlukan dalam dua tas. Satu tas untuk barang-barang pribadi dan satu tas lagi untuk laptop dan beberapa alat untuk pekerjaannya.

Dengan bekerjasama dengan masyarakat lokal, Toni telah membangun 648 jembatan yang digunakan oleh 1,9 juta orang (per 20 Maret 2014).

Di akhir tahun 2010, Toni el Suizo memulai karyanya di Indonesia. Tenaris menyumbangkan pipa-pipa dari anak perusahaannya di Indonesia, sementara pemerintah nasional memberikan izin dan menawarkan suatu bengkel las di luar Jakarta. Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Darat Indonesia berkontribusi dalam sebagian besar transportasi laut di republik yang wilayahnya sangat luas ini. Namun, transportasi darat biasanya dibayarkan oleh masyarakat dimana jembatan tersebut dibangun.

Tim Indonesia terdiri dari Suntana, yang asalnya merupakan operator pabrik konstruksi di Dubai, dan tiga tukang las. Dari tahun 2011 sampai Maret 2014, tim ini sudah membangun 30 jembatan di Pulau Jawa dan Sulawesi.


Sumber: Google