Minyak rambut atau yang saat ini tren disebut sebagai pomade adalah benda serbaguna dari semua produk penataan rambut laki-laki. Pomade berbeda dari gel dan hair spray.

Perbedaannya adalah pomade tidak kering, memberikan kesan mengilap dan tampak basah, gaya klimis rambut yang sangat populer sekarang. Namun, banyak yang tidak tahu asal-usul pomade. Minyak ini tidak sekadar kosmetik rambut yang muncul belakangan.

Jauh sebelumnya, kelahiran pomade dapat ditelusuri. Istilah Bahasa Inggris pomade berasal dari Bahasa Perancis pommade, yang artinya ‘salep’. Pomade modern saat ini mengandung bahan wewangian.

Pemakaian pomade bermula sejak tahun 1800-an. Selama abad ini, lemak beruang adalah item yang paling umum digunakan. Di awal abad ke-20, bahan lainnya seperti petroleum jelly, lilin lebah, dan lemak babi menggantikan lemak beruang.

Pomade dulunya lebih populer daripada saat ini. Untuk menciptakan model rambut klimis pada laki-laki, beragam produk dan merek pomade yang dipasarkan. Di pertengahan abad ke-20 tren pomade begitu populer.

Contoh paling umum gaya rambut yang cocok menggunakan pomade adalah pompadour, rambut tersapu tinggi ke atas seperti gaya rambut Madame de Pompadour istri King Lous XV. Selebriti yang memakai model ini adalah Elvis Presley.

Model rambut lain yang pas dengan pomade adalah quiff. Model ini menggabungkan model pompadour pada 1950-an dan gaya mohawk. Cirinya adalah rambut di bagian depan kepala disikat ke atas.

Lalu model duck tail yang populer di era 50-an dengan gaya rambut disisir ke belakang, seperti rambut John Trovolta di film populer Grease di pada ’78.

Berlimpahnya laki-laki memakai pomade melahirkan sebutan khusus bagi mereka, yaitu ‘greasers’.

Pada masa itu laki-laki memakai pomade yang sangat banyak untuk menahan rambut tidak berubah bentuk. Dalam perkembangannya, terutama dalam budaya urban dewasa ini, laki-laki memakai pomade untuk bergaya.

Pomade dipakai untuk menciptakan model spike seperti paku yang berdiri kaku di kepala. Pomade juga seringkali dipakai untuk membuat beberapa gaya rambut klasik. Juga mengesankan tampilan basah pada rambut, meskipun kenyataannya rambut tetap kering.

Ratusan produk berbeda bertebaran di pasar saat ini. Masing-masing memiliki jumlah minyak yang berbeda, biasanya petroleum jelly, lilin lebah, dan zat aditif untuk memberikan aroma. Laki-laki yang ingin rambutnya kaku lebih lama, disarankan memakai produk dengan kandungan lilin yang lebih tinggi.

Namun jika hendak bergaya dengan rambut bersinar dan tidak terlalu kaku, produk pomade yang mengandung minyak atau lemak lebih banyak dengan lilin sedikit adalah yang terbaik.

Berbagai pilihan pomade banyak ditawarkan sehingga memilih pomade rambut pun sangat tergantung pada pilihan gaya pribadi masin-masing lelaki.

Merek-merek pomade

Di awal abad ke-20 contoh merek pomade paling dicari adalah Murray’s Superior Pomade. Minyak rambut Murray beredar di pertengahan era 1920-an. Lalu muncul Brylcreem yang diperkenalkan pada 1928.

Royal Crown Hair Dressing yang keluar pada 1936, dan Dixie Peach Hair Pomade yang digandrungi oleh remaja laki-laki di Amerika Serikat dari Perang Dunia II dan melewati pertengahan 1960-an.

Pomade digunakan tidak sebatas pada rambut di kepala. Dia juga dipakai untuk rambut kumis, jambang, dan jenggot. Kesan lebih gelap, klimis, dan mengilap diasosiasikan dengan model rambut klimis laki-laki di awal pertengahan abad ke-20.

Karena pomade mengandung unsur minyak dan lilin, rambut jadi sulit untuk dibersihkan. Rambut baru akan bersih seluruhnya dari pomade setelah beberapa kali keramas. Memberikan minyak zaitun dan mencuci dengan air hangat juga dapat menghapus pomade.

Seringkali terjadi salah kaprah antara pomade dan lilin rambut (hair wax). Mudahnya, pomade memberikan kesan rambut yang licin dan lebih mengilat, sementara lilin rambut tidak.

Namun belakangan perbedaan antara pomade dan wax rambut jadi agak ambigu. Terutama karena banyak pomade berat mengandung lilin lebah. Hair wax dan pomade sering dipasarkan tidak memakai nama tersebut. Seringkali yang tertera adalah ‘paste’, ‘putty’, ‘glue’ atau ‘whip