Hingga saat ini sejarah permen karet masih belum jelas. Namun bukti sejarah tertua ditemukan pada tahun 1993 oleh para arkeolog berupa tiga gumpalan uang berisi pemanis madu yang telah berusia 9000 tahun yang dikunyah oleh para pemburu di Swedia. Akan tetapi bagi masyarakat Yunani kuno, mengunyah permen karet merupakan kebiasaan yang umum di masyarakat. Mereka mengunyah sebuah damar dari pohon mastic yang berasal dari Turki. Sementara itu di Amerika Utara, penduduk asli mempunyai kebiasaan mengunyah substansi yang dibuat dari damar pohon cemara yang terus dilanjutkan secara turun temurun hingga awal abad ke-19 yang kemudian diganti dengan parafin.Suku Maya di Amerika Tengah mengunyat tsictle yang dikenal di Eropa sebagai Chicle, yang merupakan bagian tebal dari cairan getah pohon sapodilla ”Achras sapota” yang dikenal sebagai sawo. Chicle ini kemudian dikenal sebagai bahan dasar permen karet.
Pembuatan permen karet dan bisnisnya pertama kali dilakukan oleh John Curtis pada tahun 1848 dengan mendidihkan damar cemara di dalam panci dan dijajakan oleh anaknya dari rumah ke rumah yang kemudian laku keras. Karena tidak meminta hak paten, usahanya kemudian mendapatkan pesaing. Usahanya terkendala ketika semakin besarnya permintaan kayu cemara untuk pembuatan kertas. Pada tahun 1850 Curtis mengganti bahan dasarnya dengan malam atau parafin yang diberi rasa manis, dibentuk dengan berbagai macam bentuk dan dibungkus dengna pembungkus berwarna cerah bahkan dengan kartu-kartu bergambar. Beberapa pembuat permen karet menambahkan rasa vanila yang kemudian lebih terkenal.
Pada tahun 1869, William F. Semple seorang dokter gigi dari Mount Vernon, Ohio mendapatkan hak paten untuk permen karet pertama dengan dasar getah karet, tetapi dia tidak mengkomersialkan penemuannya.
Yang melakukan komersialisasi atas permen karet yang kemudian sering disebut-sebut sebagai penemu permen karet adalah Thomas Adams, yang merupaka orang yang memiliki wawasan luas dan membuka usaha pembuatan gelas di Manhattan.
Pada musim semi 1869, Adams dikunjungi Rudolph Napegy yang menyarankan untuk menghubungi Jenderal Santa Anna seorang revolusioner dan presiden dari Mexico dan terkenal dalam pertempuran Alamo di Texas, untuk mencegah kemerdekaan Texas dari Mexico. Jenderal Santa Ana yang saat itu tinggal di Pulau Staten dekat New York setelah kehilangan jabatan Presidennya, dia membawa 200 kilogram Chicle dan kemudian meminta Thomas Adams untuk membuat permen karet tahan lama. Awalnya Thomas Adams merasa itu tidak mungkin, tetapi ketika dirinya pergi ke sebuah Apotek dan melihat seorang gadis kecil membeli beberapa permen karet, Adams ingat bahwa Chicle digunakan sebagai dasar permen karet di Mexico.
Produksi pertama permen karet Thomas Adams dan putranya, Thomas Jr. adalah bola permen karet tanpa rasa berwarna putih yang ternyata laku dijual. Dua tahun kemudian, keluarga mereka membuat mesin produksi permen karet yang dirancang sendiri oleh Thomas Adams untuk membuat batangan-batangan permen karet yang diberi pemanis.
Pada 1865, William J. White mencoba menambahkan rasa permen karet dengan menthol, sehingga permen karet kemudian dianggap menyegarkan pernafasan.
Pada abad berikutnya, muncul permen karet dengan rasa almond manis. Pada tahun 1906, untuk pertama kalinya Frank Fleer memperkenalkan permen karet yang dikenal dengan jenis bubble gum yang kemudian disempurnakan oleh Walter Diemer pada tahun 1928 dengan warna merah jambu.
Sejak saat itu, permen karet berkembang menjadi sebuah bisnis besar hingga pada masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang memperkenalkan permen karet ke seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena mengunyah permen karet dianggap menenangkan saraf, menghilangkan haus dan mengurangi tekanan pada gendang telinga, sehingga permen karet pun dimasukkan dalam daftar perlengkapan militer. Pada masa Perang Dunia II, setiap tentara dalam kekuatan pasukan Sekutu Amerika Serikat, mendapat jatah 630 bungkus permen karet per tahun
Bahan dasar permen karet modern adalah karet yang terdiri atas campuran beberapa getah atau damar dan yang terkenal adalah bahan dasar dari Chicle.
Untuk mencari bahan dasar tersebut, perlu pemilihan pohon yang tepat. Sebagai gambaran, untuk mendapatkan chicle yang baik, harus diambil dari Pohon Sapodilla yang berusia 20 tahun. Umumnya petani membuat sayatan zig-zag pada kulit pohon dan cairan getah akan mengalir ke tempat yang diletakkan dibawah pohon.
Getah yang terkumpul kemudian disaring, dipanaskan dengan api kecil dan dituang ke dalam cetakan berbentuk kotak-kotak dan dikirim ke pabrik besar.
Di dalam pabrik, bermacam-macam getah yang dihasilkan dan campuran itu kemudian dipanaskan dalam panci besar agar menyatu. Akhir-akhir ini banyak bahan dasar baru ditambahkan seperti bahan-bahan sintetis untuk memperbaiki tekstur, tetapi harus dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Campuran panas tersebut disterilkan dan dipompa melalui saringan untuk mendapatkan campuran yang bersih.
Beberapa bahan yang ditambahkan dalam campuran dasar permen karet yang masih panas tersebut yakni bubuk gula murni untuk menentukan kelenturannya, syrup glukosa untuk membuatlunak dan mudah untuk dikunyah. Minyak pemberi rasa untuk memberikan berbagai macam rasa sesuai produk yang dihasilkan.
Setelah pengadukan dan pencampuran, permen karet akan melewati gulungan-gulungan yang membentuknya menjadi pita setebal 6 cm. Selapis gula bubuk atau mannitol menjaga agar permen karet tidak lengket ketika melewati mesin press. Setelah melewati alat ini, karet menjadi semakin tipis dan kemudian dipotong denganpol a tertentu. Kemudian dimasukkan dalam ruangan yang udaranya telah diatur suhu dan kelembapannya agar permen karet memiliki kualitas yang baik. Kemudian dilakukan pembungkusan dengan bungkus yang kedap udara, sesuai dengan jenis permen karet yang dihasilkan.
source: wiki