Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir.

Awalnya, lomba balap karung dimulai pada saat Belanda menjajah Indonesia. 

Kala itu, masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli pakaian hingga menggunakan karung sebagai pengganti pakaian penutup badan.

 

Karena kesal, mereka menginjak-injak karung dan entah bagaimana akhirnya kekesalan mereka itu berubah menjadi sebuah permainan adu lari memakai karung.

Lomba balap karung pun dilakukan para misionaris Belanda di sekolah-sekolah yang mereka dirikan. Meski demikian, masyarakat Indonesia juga turut menyelenggarakannya.

Meski yang mengawalinya orang Belanda yang tinggal di Indonesia, tapi kala itu, balap karung mulai populer di kalangan masyarakat saat penjajahan Jepang.

Makna filosofi yang terkandung dalam lomba balap karung sangat dalam, khususnya untuk mengingat kembali masa-masa kelam saat penjajahan Jepang. Rakyat Indonesia pada masa itu harus menjalani kerja paksa atau Romusha dan terpaksa harus menggunakan karung goni sebagai pakaiannya, karena pemerintah Jepang dengan sengaja menghambat proses distribusi bahan pakaian. Karung yang biasa digunakan untuk membungkus beras dan gula tersebut sangat tidak nyaman dipakai karena penuh kutu, hingga menimbulkan berbagai macam penyakit kulit seperti koreng dan gatal-gatal.

Oleh karena itu, lomba balap karung yang dilakukan dengan menginjak dan melompat-lompat di atas karung menjadi simbol rasa kekesalan masyarakat Indonesia akan masa kelam dahulu dan tidak mau mengalami hal serupa seperti itu lagi.

Soal peraturan lomba, tidak ada yang berubah dari sejak dulu yaitu adu cepat-cepatan dengan memasukkan setengah badan kedalam karung goni rajutan. 

Hal yang paling unik dan lucu, peserta akan melompat-lompat agar tidak jatuh saat berlomba.

Dulu, lomba balap karung diikuti oleh anak-anak dari usia 6-12 tahun. Namun, di Indonesia orang dewasa juga turut meramaikan. 

Hingga kini, lomba balapan karung sudah menjadi salah satu ikonik penyambutan HUT RI setiap tahunnya dan dijadikan sebagai hiburan dalam memeriahkan kemenangan bangsa Indonesia.

Namun, dalam perlombaan balap karung ini tersirat makna kerja keras, sportivitas, kerjasama, kekeluargaan, dan kebersamaan pada setiap peserta, sekaligus menunjukkan jiwa muda bangsa yang berjuang untuk sebuah kesuksesan.

source: Fortuner.id Crew