Semua orang termasuk kamu dijamin kenal dengan negara Singapura. Singapura merupakan negara kaya di benua Asia dan diperhitungkan oleh dunia. Meski luas daratan negara satu ini tidak bisa dikatakan besar.
Sebab saking kecilnya Singapura, seseorang bisa menjelajahi keseluruhan negara ini dengan naik mobil selama satu jam saja.
Sampai detik ini negara Singapura dikenal sebagai negara yang kaya. 5.6 juta penduduk di negara Kepala Singa ini memiliki pendapatan per kapita tertinggi.
Bahkan mengalahkan negara-negara maju sekelas Perancis, Jerman, dan juga Jepang di kawasan Asia.
Meskipun dinobatkan menjadi salah satu negara terkaya yang mayoritas penduduknya berada di garis kemakmuran.
Namun muncul suatu pertanyaan, bagaimana negara sekecil ini bisa kaya? Selain luas daratannya yang memang jauh dari kata besar. Singapura juga tidak memiliki aset pertambangan yang menjadi alasan terbesar beberapa negara berkembang menjadi negara maju dengan perekonomian raksasa.
Bagaimana Singapura Bisa Menjadi Negara Kaya, Maju dan Dijuluki Macan Asia?
Fakta dari berbagai sumber, literatur, sampai kunjungan langsung ke tanah Singapura mengungkapkan tidak ada sumber tambang disini.
Singapura tidak memiliki sumber mineral bumi baik dalam bentuk emas, batu bara, apalagi minyak. Kebanyakan negara bisa menjadi berkembang dengan sangat pesat karena tertolong oleh sumber daya alam tidak bisa diperbaharui. Seperti minyak bumi.
Uniknya, Singapura membuktikan diri sebagai negara maju meskipun tidak memiliki aset mineral sama sekali.
Menariknya lagi luas Singapura sangat kecil sehingga ditinjau dari hasil lahan seperti sektor pertanian tentu minim. Lantas, bagaimana negara ini bisa kaya dan semaju seperti sekarang?
Rupanya terdapat beberapa faktor yang menjadikan negara Kepala Singa ini kemudian menjadi maju.
Alasan pertama adalah dari sektor lokasi atau letak geografis negara Singapura itu sendiri. Perlu diakui dan diketahui posisi geografis Singapura memberikan keuntungan yang maksimal.
Rupanya kelebihan ini sudah disadari dan diketahui oleh negara Inggris sejak zaman dulu. Hal ini terbukti dari keputusan Negara Inggris Raya tersebut menduduki Singapura yang luasnya tidak seberapa pada tahun 1819.
Pulau Singapura atau negara Singapura ini berdiri di jalur yang menghubungkan perdagangan antara Asia dengan Eropa.
Letak geografis yang menguntungkan ini efektif menjadikan Singapura sebagai tempat terbaik untuk menjadi tempat transit.
Akan ada banyak turis dari berbagai negara berkunjung atau mampir kesini, sehingga kemajuan negaranya lebih terjamin.
Namun, bagaimana dengan negara lain di dekat Singapura?
Negara-negara tersebut juga masih berada di jalur strategis yang dimiliki negara kecil ini. Sayangnya negara lain di sekitarnya tertinggal jauh dan masih dikenal sebagai negara berkembang.
Tak hanya letak geografis yang memberi dukungan maksimal menjadikan Singapura sebagai negara maju dan kaya raya. Akan tetapi juga terdapat bumbu rahasia lain yang menjadikannya dikenal seperti sekarang.
Resep rahasia pertama bisa dilihat dari berdirinya hotel terbesar dan termewah di Singapura yakni Raffles Hotel.
Hotel mewah ini menjadi ikon bersejarah tinggi di Singapura dan menjadi salah satu jawaban atas pertanyaan, bagaimana negara ini menjadi kaya dengan segala keterbatasannya?
Hotel ini menjadi salah satu jejak peninggalan yang ditinggalkan oleh kolonial Inggris yang berhasil masuk ke Singapura di abad ke-18 seperti yang disampaikan sekilas di atas.
Singapura menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang tidak memutuskan melepaskan kolonial.
Berbeda dari negara lain yang menjadi jajahan kolonial, setelah mendapatkan hak kemerdekaan akan berusaha untuk lepas 100% dari tangan negara kolonial yang sempat mendudukinya.
Bagaimana dengan Singapura? Singapura justru melakukan hal sebaliknya dengan tetap menggenggam erat negara kolonial. Sekalipun Inggris mengakui kedaulatan Singapura pada tahun 1965.
Keputusan ini ternyata menjadi jembatan bagi negara kecil tersebut untuk memberitahu dunia sifatnya yang terbuka menerima hubungan baik dengan banyak negara. Dalam artian lebih luas maka Singapura membuka diri untuk menjalin kerjasama skala besar dengan berbagai negara maju di seluruh dunia.
Langkah yang diambil pemerintahan Singapura di kala itu ternyata memberi keuntungan jangka panjang hingga detik ini. jalinan kerjasama antar negara maju membuahkan jalan bagi pasar Singapura untuk mengepakan sayap ekspor. Ekspor menjadi salah satu cara dan jalan bagi sebuah negara untuk mendapatkan banyak pemasukan.
Ada banyak lapangan kerja untuk menyediakan produk eksport tersebut yang tentu berdampak baik bagi perekonomian Singapura pasca berdaulat.
Perubahan besar di bidang industri, ekspor, dan intervensi pemerintahan Singapura dalam dosis tinggi mampu menjadikannya sebagai salah satu dari empat negara di Asia dengan julukan Empat Harimau Asia.
Tahun 60-an, empat negara yakni Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan juga Taiwan mengalami perkembangan perekonomian yang sangat pesat. Namun dibalik kemajuan yang dikenal dunia terhadap Singapura, proses menjadi maju dan kaya cukup panjang dan rumit.
Singapura di era 1960-an menghadapi banyak unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakatnya. Unjuk rasa ini dipicu oleh pengajuan kenaikan upah dan fasilitas hidup layak.
Permasalahan kedua yang dihadapi pemerintah Singapura pada masa tersebut adalah penyediaan rumah bagi penduduknya. Sebab di masa tersebut negara ini dikenal sebagai pemilik hunian kumuh terbesar di Asia.
Kondisi ini menjadi PR besar bagi pemerintah Singapura untuk mampu menarik investor asing masuk agar memajukan perekonomiannya. Pada akhirnya pemerintah mengambil atau melakukan kebijakan besar dengan menyediakan rumah murah dan layak bagi semua penduduknya.
Langkah besar ini membuahkan hasil dengan diimbangi peningkatan hak majikan dan insentif pajak yang kemudian menurunkan angka mogok kerja. Investor asing kemudian semakin banyak yang berdatangan dan sampai detik ini Singapura menjadi negara nomor kedua setelah Selandia Baru yang dikenal ramah investor asing.
Dua dekade setelahnya, yakni di tahun 1980-an Singapura berganti wajah menjadi tempat manufaktur terbesar di Asia Tenggara. Salah satu produk manufaktur yang kemudian dikenal dunia adalah hard disk yang memang dibuat skala besar di negara ini.
Sayangnya di saat ini manufaktur Singapura mengalami penurunan pamor. Kondisi ini dimulai pada tahun 1985 ketika negara Singapura mengalami resesi pertama setelah merdeka. Pemerintah kemudian melakukan beberapa perubahan kebijakan. Salah satunya dengan memberi fasilitas maksimal pada perusahaan komunikasi dan teknologi.
Memasuki abad baru, Singapura kemudian memberi kebijakan baru liberal bagi perusahaan di bidang keuangan dan asuransi. Kebijakan ini berbuah manis karena setelahnya sampai saat ini semakin banyak perusahaan besar mendirikan kantor perwakilan di Singapura. Sehingga membuka lebih banyak kerjasama dan pemasukan negara.
Namun meski Singapura adalah negara maju yang kaya, tidak semua penduduknya merasa kaya. Hal ini disebabkan karena biaya hidup yang tinggi. Singapura dikenal sebagai negara termahal di dunia setelah London dan New York. Alasan pertamanya ada pada pajak mobil yang tinggi sehingga hanya jika orang benar-benar kaya disini bisa membeli dan mengendarai mobil.
Meski kebutuhan baju dan mobil menjadi sangat mahal, tidak dengan kebutuhan alat rumah tangga, perawatan pribadi, & tenaga untuk bantuan di rumah tangga yang justru dikenal murah. gaji yang diterima penduduk Singapura juga terbilang tinggi.
Hanya saja 20% gaji ini masuk ke rekening khsusus untuk membayar tagihan kesehatan, perumahan, dan juga pendidikan.
Ketimpangan sosial sampai detik ini juga menjadi PR bagi pemerintah Singapura, dan menjadi isu sosial yang digencarkan.