Negara Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon atau Nihon; nama resmi: 日本国 Nipponkoku atau Nihonkoku, merupakan sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Bahasa Melayu kuno juga menyebut negara ini sebagai Jepang (namun ejaan bahasa Malaysia sekarang: Jepun). Kata Jepang dalam bahasa Melayu ini kemudian dibawa ke Dunia Barat oleh pedagang Portugis, yang mengenal sebutan ini ketika berada di Malaka pada abad ke-16. Mereka lah yang pertama kali memperkenalkan nama bahasa Melayu tersebut ke Eropa. Dokumen tertua dalam bahasa Inggris yang menyebut tentang Jepang adalah sepucuk surat dari tahun 1565, yang di dalamnya bertuliskan kata Giapan.
WilayahJepang terdiri dari 6.852 pulau dan menjadikannya sebagai negara kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Menurut mitologi, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.
Rajanya saat ini bernama Akihito adalah kaisar ke-125 yang merupakan garis keturunan pendiri sejak 600SM, dan diaggap keturunan Dewi Matahari. Meski negara tersebut sangat maju dan modern sistem pemerintahan yang sangat tua mungkin satu hal yang menarik untuk diketahui. Salah satunya yang mungkin jarang diketahui adalah fakta kehidupan dari Kaisar Jepang yang jarang didengar.
Berikut ini beberapa fakta dari kehidupan Kaisar Jepang yang masih berlaku hingga kini.
1. Pernikahan
Sampai akhir abad ke-20 kaisar Jepang tidak diizinkan untuk menikahi istri dari kalangan rakyat jelata, dan semuanya harus berasal dari anggota bangsawan. Di JEpang yang berhak mewariskan tahta kerajaan merupakan dari garis sisi laki-laki.
Namun, kaisar Jepang saat ini Akihito adalah satu-satunya kaisar yang menikahi orang biasa yaitu Michiko Shoda tahun 1956. Lalu putra sulung dari Akihito, Putra Mahkota Naruhito menikah dengan rakyat jelata, Masako Owada.
2. Sebutan untuk kaisar
Konon kaisar adalah orang suci yang menurut legenda mereka diberkahi oleh dewa Matahari Amaterasu, mereka adalah simbol kekuasaan dan otoritas Kaisar.
Kaisar tidak pernah berbicara dengan kata ‘Yang Mulia’ karena dirinya selalu disebut ‘Yang Mulia’ Kaisar dan Ratu juga tidak memiliki nama belakang.
3. Status Ilahi Kaisar
Jepang adalah satu-satunya negara modern yang masih mengacu pada kepala keluarga kerajaannya sebagai kaisar. Dalam bahasa Jepang, kaisar disebut tenno, atau ‘kedaulatan surgawi,’ mengangguk pada gagasan bahwa keluarga kekaisaran diturunkan dari dewa.
Monarki secara historis mempertahankan hak tunggal kaisar untuk berkuasa, tetapi baru pada abad-abad belakangan ini kultus di sekitar kaisar mulai mendewakan penguasa.
Segera setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai bagian dari penyerahan Jepang, kaisar Hirohito meninggalkan apa yang disebutnya ‘konsepsi palsu bahwa kaisar adalah dewa’. Di bawah Konstitusi pascaperang tahun 1947 Jepang , kaisar menjadi ‘simbol negara dan dari persatuan rakyat,’ boneka tanpa otoritas politik.
4. Kaisar Jarang Berbicara di Depan Umum
Kaisar Jepang juga disebutkan jarang berbicara di depan umum kecuali untuk urusan diplomatik, ulang tahun dan pidato tahunan untuk membuka parlemen. Kaisar Akihito dari Jepang jarang berbicara di depan umum, dia berbicara tentang negara di televisi hanya sekali, pada tahun 2011, menghidupkan kembali kenangan dari siaran yang dilakukan ayahnya pada tahun 1945.
Dalam siaran radio yang pertama 1945, kaisar Hiroto ayah dari Kaisar Akihito mengumumkan bahwa Jepang telah dilakahkan dalam Perang Dunia ke II. Banyak rakyat Jepang mebungkuk bahkan berlutut ketika mereka mendengar suara Kaisar untuk pertama kalinya.
5. Istana The Chrysanthemum Throne
Akihito dan keluarganya tingga di Istana Kekaisaran Tokyo, sebuah kompleks taman di ibukota Jepang. Tempat tersebut dianggap sebagai bagian paling mahal dari Real Estate di dunia, dan Istana adalah tempat tinggal keluarga sekaligus kantor.
Salah satu yang paling sakral dari istana tersebut adalah kursi yang disebut takamikua dimana kursi yang diduduki kaisar selama upacara penobatannya.
Sumber: