Indonesiar.com, Batam. Sepanjang jalan menuju area masuk pelabuhan Sagulung Batam, Kepulauan Riau, banyak wanita dengan penampilan menggoda. Mereka umumnya berada di warung dan di beberapa bangunan liar.
Disepanjang jalan tersebut banyak wanita yang tengah mengenakan pakaian seksi itu kerap memberikan kode kepada pengendara, maupun pengemudi mobil yang menoleh. Mereka terlihat santai di teras-teras warung itu sambil duduk-duduk meski matahari masih terasa panas menyinari dari atas.
“Mampir dong ngapain panas-panas di luar,” sapa salah satu dari mereka.
Saat wartawan mencoba untuk mendekat, wanita yang diperkirakan berumur 28 tahun dan berambut pirang merah panjang tersebut terlihat aktif mengajak berbincang. Apa pun obrolan, tampaknya mengena untuk mereka perbincangkan sambil bercanda-canda.
Para PSK itu tak segan menawarkan pelayanan esek-esek.
“Mas mau gimana asal cocok harganya,” ungkap wanita yang mengaku bernama Wati itu, sembari tertawa.
Dari pengakuan Wati, banyak teman-temannya dari berbagai daerah yang datang untuk menjadi wanita penghibur
“Kalau siang dan malam sama saja mas, kita dagang untuk cari makan juga,” kata dia.
Menurut Wati, ekonomi tengah sulit. Pekerjaan menjadi PSK menurutnya mudah untuk dijalani dan tanpa modal.
“Modal enggak ada, gini sudah enak kok,” kata dia.
Berdasarkan pantauan di lokasi, wanita penghibur itu tidak hanya bekerja pada malam hari. Siang hari mereka sudah berjejer mencari pelanggan.
Kawasan ini kerap juga disebut kawasan Pokok Jengkol, salah satu lokasi prostitusi ilegal, sejak dulu dikeluhkan warga.
“Emang dari dulu, razia jangan ditanya lagi. Tapi tetap ada saja. Ntah gimana,” kata Hardi salah seorang warga.