Apakah kamu penggemar buku-buku novel porno seperti Fifty Shades, Black Dagger Brotherhood, dan Crossfire?

Nggak usah ditutup-tutupi deh. Ada kehidupan rahasia di dalam dunia pikiran kita yang tidak ingin orang lain tahu, contohnya kehidupan erotis.

Menurut Nielsen’s Romance Book Buyer Report pada 2015, mengidentifikasi 85 persen orang yang membaca novel romantis adalah wanita.

Kenapa perempuan lebih suka membaca novel erotis dan apa pengaruh membacanya bagi kesehatan mental?

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut silahkan baca penjelasan yang telah kami berikan dibawah ini :

1. Mengapa perempuan suka membaca novel erotis?

Menurut para ahli, apa yang paling kita butuhkan untuk seks yang hebat ada dua hal, yaitu keintiman dan sedikit imajinasi.

Untuk mendapatkan imajinasi, salah satu caranya adalah dengan membaca novel erotis. Hal ini dapat mengeskplorasi perasaan perempuan tentang seks dan fantasi.

Seksolog sekaligus direktur Sexology Australia, Elaine George, berpendapat bahwa fiksi erotis memungkinkan seorang perempuan terbawa perasaan dari imajinasinya serta permainan imajinernya.

Dengan kemajuan teknologi, para perempuan dapat mengunduh dan membaca novel jenis ini tanpa harus bertatap muka dengan kasir toko buku. Mereka dapat membacanya di mana saja tanpa ada yang tahu seperti apa imajinasi liarnya.

Ada teori tentang kenapa perempuan lebih tertarik pada pornografi dalam bentuk teks daripada berbasis gambar.

Dalam buku Come as You Are yang ditulis seorang pengajar seks, Emily Nagoski, dijelaskan bahwa konteks emosional jauh lebih penting bagi gairah perempuan daripada laki-laki.

Laki-laki merespon bentuk payudara atau bentuk bokong, sedangkan perempuan lebih terangsang melalui apa yang dibaca atau didengar.

2. Apakah membacanya berpengaruh terhadap pengalaman erotis di kehidupan nyata?

Membaca novel erotis berpengaruh terhadap pengalaman erotis perempuan di kehidupan nyata.

Menurut Elaine, perempuan menggunakan fiksi erotis sebagai sumber inspirasi untuk berfantasi jika ingin masturbasi atau mengisi ulang chemistry dengan pasangan.

Sebuah studi ilmiah oleh peneliti Harold Leitenberg dari The Journal of Sex Research, juga menyatakan bahwa perempuan yang membaca novel romantis atau erotis memiliki 74 persen lebih banyak berhubungan seks dengan pasangan daripada mereka yang tidak.

Bukan hanya mendapatkan seks lebih banyak, tapi juga melakukan hubungan seks yang lebih baik. Itu karena mereka memiliki fantasi yang lebih intens dan realistis ketika membaca konten yang sugestif.

3. Pengaruh membaca novel erotis bagi kesehatan mental

Menurut pendidik kesehatan mental dan seksualitas, Sarah Jane, membaca buku-buku erotis atau yang dapat membangkitkan gairah membantu seseorang mengubah rasa stres atau kecemasannya menjadi bersemangat dan memanas.

Hal itu, tertulis dalam esainya yang berjudul My Secret Weapon Against Stress and Anxiety.

Beberapa menit sebelum mengambil salah satu novel erotis favoritnya, dia merasa jantung berdetak cepat dan terasa sangat menakutkan. Tapi, begitu mulai membaca novel itu, yang ada hanya gairah.

Sementara, penulis dan pengajar seks, Kate Sloan, berpendapat bahwa erotika bukan obat untuk kecemasan, depresi, atau efek residual dari trauma. Namun, erotika bebas saja jika ingin dianggap sebagai alat potensial bagi orang-orang yang berjuang dengan masalah ini.

Nah, Apakah kamu termasuk penggemar novel-novel dewasa yang vulgar?