”Dia mengaku mempunyai granat, tetapi kami tak bisa memastikan hal tersebut,” ujar Zamora.
Seorang satpam yang baru saja dipecat di Filipina sempat mengamuk tidak terima. Paray sempat menahan puluhan pengunjung selama beberapa jam. Dia berjanji tidak akan melukai siapa pun asal permintaannya dipenuhi. Satpam tersebut rupanya meminta untuk berbicara dengan rekan-rekannya dan media melalui video call. Dia juga meminta SASCOR Armor Security, perusahaan tempat Paray bekerja, menarik keputusan untuk memecatnya.
Di tengah penyanderaan, dia melepaskan lima sandera, termasuk perempuan hamil. ”Tunggu saja, mereka pasti akan keluar dengan selamat,” ungkap Paray menurut Channel News Asia.
Sorenya enam petinggi SASCOR Armor Security mengundurkan diri. Mereka meminta maaf kepada publik karena merasa masalah itu berawal dari keputusan mereka. Mereka menduga Paray tak setuju dengan rencana rotasi mereka.
Penyanderaan berakhir pada malam sekitar pukul 20.00. Paray menjelaskan bahwa aksinya merupakan hasil dari kemarahan karena praktik yang dilakukan petinggi perusahaan. Menurut dia, perusahaan tersebut sarat dengan korupsi.
”Masalah ini diselesaikan dengan damai. Yang penting, tidak ada yang terluka,” ujar Zamora kepada CNN.
Manila pernah mengalami insiden serupa. Pada 2010 mantan polisi menyandera turis Hongkong dalam sebuah bus pariwisata. Insiden itu berakhir tragis dengan kematian delapan orang karena negosiasi tak berhasil.
Sumber : cnn cna apf