Kampung Mandiri Jaya yang berada di Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua, menjadi lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 tahun 2019 oleh Kodim 1710/Mimika. Kampung Mandiri Jaya dipilih karena dari 152 kampung atau desa yang tersebar di 18 distrik di Mimika, hanya kampung ini yang satu-satunya menolak peredaran minuman keras ( miras). Bahkan, penduduk kampung yang mayoritas orang asli Papua (OAP) asal pegunungan ini tidak segan-segan mengusir warganya sendiri bila kedapatan mabuk di lingkungan kampung. Kampung Mandiri Jaya memiliki luas 3 kilometer persegi dengan 11 RT. Sedangkan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 33, dengan jumlah penduduk 944 jiwa terdiri dari laki-laki 514 jiwa dan perempuan 430 jiwa.
Pada umumnya, warga di kampung ini berprofesi sebagai petani. Mereka tinggal di rumah yang 95 persen terbuat dari papan kayu. Penduduk kampung ini merupakan eksodus dari Kampung Kwamki Lama yang kini disebut Distrik Kwamki Narama, pada sekitar tahun 2006-2007 lalu. Warga memilih mengungsi lantaran pada tahun itu wilayah Kwamki Lama sering terjadi perang suku akibat suatu tindak kriminal, yang berawal dari miras. Pada pembukaan TMMD ke-105 tahun 2019 Rabu (10/7/2019) Wakil Bupati Mimika Yonahes Bassang mengapresiasi komitmen hidup dari masyarakat Kampung Mandiri Jaya. Dia berpesan agar selama kegiatan TMMD berlangsung, warga diharapkan dapat ikut membantu prajurit TNI. Tujuannya, agar timbul rasa memiliki dari warga, serta dapat memeliharanya. “Warga di sini harus ikut terlibat, supaya bisa timbul rasa memiliki, serta tetap memeliharanya agar bisa berguna dalam jangka panjang,” kata Bassang. Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan mengatakan, Kampung Mandiri Jaya dipilih sebagai lokasi TMMD karena mayoritas penduduknya orang asli Papua. Penduduk kampung ini dikenal juga sebagai kampung yang mandiri. Mengingat, awal kehadiran kampung ini warga secara swadaya membangun akses jalan dengan modal Rp 35 juta dari hasil patungan.
Kebijakan di kampung ini yang secara tegas menolak kehadiran miras, dapat dijadikan percontohan untuk kampung lainnya. “Masyarakat Kampung Mandiri Jaya pun secara tegas menolak miras, sehingga diharapkan dapat menjadi pilot project dan contoh bagi kampung lain untuk menjadi lebih maju,” tutur dia.
Tokoh Masyarakat Kampung Mandiri Jaya Elias Mirip menegaskan, masyarakat kampung telah berkomitmen hidup damai. Komitmen itu dilandaskan dengan menolak kehadiran miras serta tidak akan telibat dalam pertikaian antar-suku seperti yang pernah terjadi di Kwamki Narama. Elias pun menegaskan, penduduk kampung sangat mendukung kegiatan TMMD ini. “Mayoritas warga Kampung Mandiri Jaya sangat mendukung terlaksanannya TMMD ini,” kata dia. Pada pelaksanaan TMMD, Kodim 1710/ Mimika akan membangun tiga MCK, tiga sumur bor, penimbunan jalan sepanjang satu kilometer, serta membangun dua jembatan beton berukuran panjang 7,5 meter dengan lebar 8 meter, dan ukuran panjang 3,5 meter dengan lebar 8 meter. Selain itu, akan diisi juga dengan berbagai penyuluhan, di antarnya penyuluhan pertanian, peternakan, KB, bahaya norkoba, dan HIV/Aids.
Source: Kompas