Arkeolog di Israel mengumumkan hari Minggu (06/10), bahwa mereka menemukan kota berumur 5000 tahun di utara kota Tel-Aviv.

Ini adalah temuan terbesar di daerah tersebut dari zaman perunggu dan berpotensi mengubah pandangan masyarakat terhadap urbanisasi yang terjadi pada zaman itu.

Otoritas Purbakala Israel melaporkan lewat posting di Facebook bahwa kota kuno tersebut ditemukan di ekskavaksi situs En Esur saat dilakukan proyek perbaikan jalan dekat Harish, kota yang terletak 50 kilometer utara dari Tel-Aviv.

Kelompok arkeolog ini mendeskripsikan kota temuan mereka sebagai kota “kosmopolitan dan tertata”. Luasnya sekitar 65 hektar dan pernah dihuni sekitar 6000 penduduk, yang pada zamannya adalah ukuran yang sangat besar.

“Ini adalah ‘New-York’nya zaman perunggu” ujar perwakilan Otoritas Purbakala.

Tata kota zaman kuno

Kawasan perumahan, ruang publik, jalan raya dan gang-gang sempit, bahkan benteng-benteng sudah dapat terlihat di situs penggalian. Temuan lain juga dipaparkan tim arkeolog berupa kuil ritual, patung-patung, tembikar dan peralatan sehari-hari.

Tim arkeolog mengatakan bahwa penduduk kota ini menghidupi diri mereka dari sektor pertania dan berdagang dengan kerajaan dan daerah lain.

Ada juga puing reruntuhan yang berumur 7000 tahun yang ditemukan dibawah kota zaman perunggu ini.

Berdasarkan penelitian tim arkeolog tersebut, kota yang berumur 5000 tahun ini ditata secara matang. Kota sebesar dan semegah ini tidak akan terealisasi tanpa “tokoh pemimpin yang pandai dan mekanisme administrasi kelas atas” ujar perwakilan tim arkeologi kepada kantor berita KNA.

Penemuan ini dapat memberikan pandangan baru bagaimana masyarakat pedesaan hidup di zaman dahulu di Levant Selatan, yang sekarang merupakan lokasi Israel, Palestina, Yordania dan sebagai dari wilayah Suriah.

Pada awal zaman perunggu, dari 2300 SM dampai 1200 SM, kepadatan penduduk yang rendah pada pedesaan diduga sebagai unit kehidupan sosial yang dominan.

source: DW