Apa jadinya jika negara dengan pemerintah Komunis Mengadakan Pemilahn Umun dengan Sistem Demokrasi? Secara Kan mereka Adalah negara Komunis.

Korea Utara pada Minggu, 21 Juli 2019 menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota DPRD yang akan duduk di dewan provinsi, kota dan kabupaten. Pemilu ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali.

Dikutip dari asiaone.com, Senin, 22 Juli 2019, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ikut memberikan hak suaranya dalam pemilu ini. Sejumlah pengamat mengatakan pemilu ini hanyalah ritual politik karena tidak ada persaingan antar para calon anggota.

Kondisi ini juga memungkinkan otoritas Korea Utara mengklaim mendapatkan mandat populer, dimana saat yang sama memperkuat loyalitas pada rezim keluarga Kim yang berkuasa di Korea Utara.

Tingkat partisipasi masyarakat Korea Utara mengikuti pemilu pada tahun ini sebesar 99.98 persen atau naik 0.01 persen dibanding pemilu pada 2015. Hanya masyarakat Korea Utara di luar negeri yang tidak bisa memberikan suara mereka. Masyarakat yang terkendala usia lanjut atau sedang sakit, bisa memberikan suara mereka melalui TPS keliling.

Korea Utara adalah sebuah negara yang terisolasi karena tetap menjalankan program senjata nuklirnya. Biasanya 99 persen masyarakat di dalam negara itu ikut ambil bagian dalam pemilu dan 99 persen suara yang masuk biasanya memilih ‘ya’ untuk calon anggota yang tak ada persaingan.

Rezim Korea Utara biasanya menggembar-gemborkan pemilu ini untuk memperlihatkan persatuan di kalangan masyarakat. Kim Jong Un terlihat mengunjungi sebuah TPS di wilayah utara Provinsi Hamgyong. Dia memberikan suaranya kepada calon anggota bernama Ju Song Ho dan Jong Song Sik.

“Dia (Kim Jong Un) mendorong mereka (Ju Song Ho dan Jong Song Sik) agar menjadi abdi negara yang setia yang mendedikasikan hidupnya pada masyarakat dengan cara menjalani tugas, memenuhi harapan rakyat dan sadar telah menjadi wakil rakyat,” tulis kantor berita KCNA.

Kim Jong Un sebelum menjadi orang nomor satu di Korea Utara, pada 2014 pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Dalam pemilu itu, dia mendapatkan 100 persen suara yang menguntungkannya.

source: tempo