Minta maaf sebelumnya jika artikel kisah nyata ini membuat pembaca sekalian kurang mengerti. Sebut saja ini kisah nyata dari Melati.

Kejadian ini sudah sekitar tahun 2016/2017 saya lupa ,karena sebenarnya tidak mau mengingat itu sangat menyakitkan. Saat itu saya lagi benar-benar baru masuk di dunia ‘malam’ ,saya tidak pernah pergi ke club sama sekali, dan setelah saya berhubungan dengan teman SMP saya, yang bisa di bilang ‘nakal’ waktu di sekolah dan saat itu dia tinggal di Bekasi dan kita udah mulai kontak-kontakan lagi. Dan yaaa setelah kita deket dia ajak saya buat kenal dunia ‘malam’ sampai saya sering bolos kerja dan ahirnya tidak kerja tanpa bilang apapun di pekerjaan saya saat itu. Kita semakin dekat dan waktu itu teman saya hanya ajak saya ke club daerah Kemang saja, tidak jauh-jauh. Dan setelah berjalanya waktu saya ngerasa hidup saya sudah siap untuk keluar dari lingkungan rumah, saya download aplikasi *maaf saya sensor* dan apalikasi itu kaya cuma buat status apapun tapi kita tidak tahu siapa mereka yang respond status kita, tidak ada foto tidak ada real nama , alamat atau apapun.

saya tidak ingat malam apa saat itu, tapi saya buat status yg saya ingat ‘bt nih, keluar yuk?’, dan banyak sekali yang respon bisa dibilang 100 respon lebih, dan ada orang yang respon saya baik dan sopan dia ajak saya ketemu di Kemang, dan saya tidak mau , karena saat itu saya lagi ‘gila’ club saya ajak dia ‘gimana kalau ke tipsy aja ketemunya?’ Dan dia bilang tidak dia ajak di satu resto sepat saji daerah sana. Setelah nego menego saya memutuskan untuk tidak bertemu dengan dia.

Dan setelah beberapa hari saya buat status yang sama di apliaksi itu, dan setelah banyak respon ada respon yang sama, saya yakin dia orang yang sama karena dia ajak bertemu di tempat yang sama, dan saat itu saya iyakan karena dia akan bayar ongkos ojek saya. Tapi sebelumnya teman SMP saya sempat message saya buat temani dia ke salon, tapi saya tolak dan memilih bertemu dengan laki-laki ‘brengsek’ itu:’).

Kenapa saya mau? Karena dia janjikan saya belanja yang sama mau apapun itu, saya tidak ingat dimana saya bertemu dia , yang saya ingat di pinggir jalan besar, dan kita sempat mampir ke mini mart gitu dan beli minum, dan setelah itu kita pergi berbelanja dan sampai saat ini saya tidak ingat saya berbelanja dimana. Dan malam pun tiba saya tidak ingat apapun setelah saya berbelanja, sampai ahirnya saya terbangun di dalam kos kecil dengan kamar mandi di luar dengan tembok berwarna hijau dan lorong yang panjang dengan tembok yang hanya kayu, saya tidak ingat apapun bahkan muka si ‘laki-laki’ itu. Saat terbangun saat saya merasakan kesakitan yang teramat sakit, saya terbangun dan sadar dan saya nangis tapi dia coba bengkam mulut saya agar saya tidak teriak. Saya coba buat berontak tapi saat itu saya lemas karena saya ketakutan dan nangis juga. Saya tetap coba berontak saya mohon sambil nangis dan kata-kata yang saya ingat dia bisikan ke kuping saya adalah ‘gue tau lo sama kaya yang lain!’.

Saya terus berontak dan mungkin beruntung saat itu dia tidak membuka sepenuhnya pakaian saya, dia hanya buka sedikit celana saya tidak sampai lepas, dan saat saya berontak lebih kencang dia pun terjatuh ke samping saya coba untuk ambil tas saya dan bangun dan membenarkan celana saya, dan sangat sangat beruntungnya lagi saat itu pintu tidak terkunci! Saya coba lari ke arah yang salah yaitu ke arah kamar mandi dan dia mengajar saya dan saya ditarik ke kamar mandi dan mulut saya di bekap lagi, tapi saya tetap coba berontak sekuat saya sampai ahirnya dia terjatuh lagi dan saya lari secepat yang saya bisa dengan darah yang bercucuran di area selangkangan dan paha saya , saat itu saya pakai celana leging hitam mungkin tidak terlalu terlihat untuk orang yang melintas membawa mobil atau motor.

Saya terus coba lari dan tidak tahu dimana dan tidak ada orang sama sekali, hanya gedung-gedung besar dan jalan rasa besar di depan sana, karena kos2an itu kaya di dalam gang kecil di Jakarta. Saya jalan sebisa mungkin karena saya merasakan sakit yang sangat sakit pada vagina saya,sembari menangis . Dan setelah saya jauh dan merasa aman ada taksi yang mengikuti saya jalan dan dia membuka kaca mobilnya dan bertanya ‘mau kemana mba?’ Saya cuma bilang ‘tidak pak’, mungkin bapa supir taksinya tahu kalau saya menangis dan dia bilang ‘ayo saya antar mba tidak perlu bayar’ dan saya naik ke taksi itu dan bapanya tanya ‘kenapa dek? Kok nangis?’ Dan saya langsung nangis dan cerita semuanya dan bapanya langsung pegang kepala saya dan suruh saya bersandar di pundaknya dan elus2 kepala saya dan bilang ‘sabar ya dek , saya juga punya anak perempuan’ dan saya tidak ingat lagi karena saya blank parah karena cuma sedih saat itu, dan saya merasa aneh saat itu dan feeling tidak enak karena saya menangis di pundak orang yang saya tidak kenal dan dia terus elus2 kepala saya dan saya merasa dia semakin aneh atau mungkin itu karena saya merasa ketakutan saja pada laki2(?) saya tidak tahu, jadi saya memutuskan untuk turun dari taksi itu dan terus jalan kaki, dan saat itu saya coba telpon semua teman saya tapi tidak satupun di angkat karena sudah tengah malam.

Dan saya telpon teman SMP saya itu dan sangat beruntung dia angkat telpon saya dan saya cerita semua dan saya send location saat itu dan saya tidak lihat dimana saya saat itu karena saya sangat blank. Sembari nunggu teman saya datang saya terus jalan dengan supir taksi yang masih membuntuti saya , sampe pas ada di depan gedung besar dan ada halte disitu dan ada ibu2 kaya tukang kopi gitu dan satpam yang kerja di gedung itu ‘mungkin’ , dan supir taksi nya berhenti di halte itu dan cerita ke orang yang ada disana soal keadan saya. Dan pas saya melewati halte itu ibu2 tukang kopi itu panggil saya dan kasih saya air putih, dan saya cerita semuanya dan memang saat itu bahkan sampai saat ini saya tidak tahu dimana kos2an itu. Ibu2 kopi dan pak satpam itu memberi saran untuk lapor polisi tapi saat itu di fikiran saya , saya cuma takut orang tua saya malu dan marah kepada saya, tapi sebelumnya bapa supir taksi itu sudah pergi setelah beri tahu keadan saya. Saya ucapkan TERIMAKASIH sebesar2nya kepada Bapa supir taksi itu telah bantu saya walau saya ada rasa risih ketika dia peluk dan elus2 saya.

Dan setelah itu saya bilang ke ibu2 kopi dan satpam itu kalau teman saya sudah jalan menjemput saya , dan ibu2 kopi itu terus menenangkan saya agar saya tidak menangis dan menemani saya sampai teman saya datang… dan setelah teman saya datang ibu2 kopi dan satpam itu bertanya 2x ke saya ‘ini benar teman kamu dek?’ Dan dia juga bertanya ke teman saya ‘benar kamu teman adek ini?’ Seperti coba untuk memastikan kalau saya akan baik-baik saja sampai dirumah, dan saja juga berTERIMAKASIH kepada ibu2 kopi yang sudah menenangkan saya dan beri saya air dan juga pak satpam saat itu. Dan setelah saya aman dengan teman saya ya saya cerita semuanya. Dan kita sampai dikosan teman saya itu di bekasi, dan sialnya setelah masa pemulihan trauma saya dan semua bukti chat dan nomor bahkan foto si laki2 itu ada di handphone saya tidak tahu apa yang terjadi handphone saya jatuh dan lcd rusak tidak bisa di benarkan sampai saat ini, saya coba servis ke konter di mall daerah bekasi itu saya titip 2–3 hari karena saat itu saya tidak ada uang untuk tebus, tapi pas saya mau tebus dia bilang kalau handphone saya rusak total, terus saya coba bawa ke konter cowoknya teman saya dan dia check apa sebelumnya hape saya pernah di servis? Saya bilang’ Belum itu baru pertama saya servis’ Dan dia cowoknya teman saya bilang kalau ada one thing yang sudah rusak parah *saya lupa apa itu* dan dia bilang ini tidak bisa di bisa di benarkan, mungkin bisa tapi biaya cukup mahal dan mungkin orang tempat yang saya taro hape saya itu menukarkan one thing yang ada di hape saya dan di ganti dengan yang rusak, karena katanya itu ‘trick’ dari tempat servis hape kalo kalian barang kalian tinggal di sana bahkan sampai berhari-hari.

Jadi intinya sampai saat ini saya masih trauma dekat dengan laki-laki Indonesia, dan bisa dibilang saya Judes parah sama laki2 indonesia karena saya merasa takut dan tidak nyaman.