Indonesia terkenal akan kulinernya, terutama makanan tradisional karena rasanya yang unik dan istimewa. Makanan tradisional juga menunjukkan keragaman budaya dan tradisi Indonesia yang diturunkan dari generasi ke generasi.

 

Berikut adalah 6 makanan tradisional yang hampir punah di Indonesia:

 

1. Kidu

 

Makanan tradisional pertama yang cukup langka untuk ditemukan saat ini adalah Kidu dari Sumatera Utara. Kidu adalah salah satu makanan khas dari suku Karo yang diturunkan dari leluhur mereka. Makanan tradisional ini agak unik karena terbuat dari cacing sagu, sejenis cacing. yang diketahui dari pohon tipalia busuk.

 

 

2. Gulo Puan

 

di Palembang, makanan tradisional yang jarang ditemukan saat ini adalah Gulo Puan. Rasa Guon Pulo seperti campuran karamel dan keju bersama-sama, dengan campuran rasa manis dan asin bersama. Hal unik dari Gulo Puan adalah ini makanan menggunakan susu kerbau, terutama kerbau rawa, sebagai bahan utamanya bersama dengan gula merah.

 

Tidak hanya menjadi salah satu makanan khas di Palembang, Gulo Puan juga memiliki nilai sejarah. Makanan ini digunakan untuk melayani keluarga kerajaan atau bangsawan, di mana warga memberikannya sebagai upeti. Raja-raja saat itu dulu biasa makan Gulo Puan sebagai camilan. sambil minum kopi. Tapi sekarang Gulo Puan jarang ditemukan karena susu kerbau yang ruwet dan sulit ditemukan.

 

3. Babanci

 

Makanan tradisional berikutnya yang hampir punah di Indonesia adalah Babanci, hidangan dari suku Betawi di Jakarta. Orang menamakannya Babanci karena bentuknya yang tidak pasti; ini bukan kari, bukan sup, bukan juga soto.  terbuat dari 21 berbagai bahan, termasuk rempah-rempah langka dan hanya orang-orang dari kelas atas yang bisa memakannya.

 

4. Wedang Tahu

 

Tidak seperti namanya, makanan tradisional dari Semarang, Jawa Tengah ini, tidak terbuat dari tahu. Wedang Tahu terbuat dari ekstrak kedelai, dengan teksturnya yang lembut dan terlihat seperti tahu atau bubur jumlah sum. Wedang Tahu cocok untuk menemani Anda dalam malam hari di Semarang, dengan sup jahe dan rempah-rempahnya.

 

5. Sego Lemeng

 

sego Lemeng adalah makanan dari Banyuwangi, Jawa Timur, yang telah ada sejak 1771. Kata Lemeng berarti membuat perut tenang, dengan kata lain itu adalah makanan untuk mengisi perut selama kondisi sulit itu.

 

Sego Lemeng terbuat dari nasi dan daging ayam atau ikan yang dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang itu kemudian diisi bilah bambu untuk dipanggang sampai matang dengan baik. Sepintas, Seto Lemeng terlihat seperti makanan tradisional lainnya seperti Lontong atau Lemper. Seto Lemeng bertahan lebih lama, sekitar 3 hari, berkat metode memasaknya yang lambat dan asap dari memanggang sebagai pengawet alami.

 

6. Bassang

 

Bassang adalah bubur tradisional sebagai salah satu hidangan khas dari Makassar, Sulawesi Selatan. Kata Bassang berarti perut kenyang dan digunakan untuk sarapan. Roti dibuat dari jagung pulut, bahan yang hanya bisa ditemukan di Makassar. dengan makanan baru dan kehilangan minat, Bassang sulit ditemukan. Tetapi kabar baiknya adalah penjual Bassang mulai melakukan inovasi saat ini, seperti menambahkan topping ke Bassang mereka.