Sebelum mengenal Nama kalender bulan maupun kalender penomoran barat romawi atau masehi, Jepang menggunakan Nama gelar kaisar yang berkuasa sebagai penanda tahun.
Nama era Jepang (年号 nengō, “nama tahun”), juga dikenal sebagai gengo (元 号), adalah yang pertama dari dua elemen yang mengidentifikasi tahun dalam skema kalender era Jepang. Elemen kedua, angka, menghitung tahun sejak era dimulai; seperti pada banyak sistem lain, tidak ada tahun nol. Misalnya, tahun pertama periode Heisei adalah 1989 M, atau “Heisei 1”, jadi tahun 2019 M dalam skema ini adalah “Heisei 31”.
Seperti di tempat lain di Asia Timur, penggunaan gengō pada awalnya berasal dari praktik Kekaisaran Cina, meskipun sistem Jepang moderen tidak tergantung pada sistem penamaan era yang diwajibkan pada masa kuno di Cina, Korea, dan Vietnam. Tidak seperti beberapa sistem serupa lainnya, nama-nama era Jepang masih digunakan. Kantor-kantor pemerintah biasanya memerlukan nama-nama era dan tahun untuk surat-surat resmi. Penanggalan angkatan alumni kampus maupun angkatan kerja juga Masih menggunakan istilah era ini.
Empat nama era yang digunakan sejak akhir periode Edo pada tahun 1868 dapat disingkat dengan mengambil huruf pertama dari nama mereka yang diromanisasi. Misalnya, S55 berarti Shōwa 55 (mis. 1980), dan H22 adalah singkatan dari Heisei 22 (2010). Pada 62 tahun dan 2 minggu, Shōwa adalah era terpanjang hingga saat ini.
Kepala Sekretaris Kabinet pak Yoshihide Suga akan mengumumkan nama era baru Jepang pada 1 April, kata pejabat pemerintah, Sabtu.
Pemerintah meyakini nama era baru itu harus diumumkan kepada publik oleh kepala juru bicaranya, kepala sekretaris kabinet, kata sumber-sumber Dari media NHK maupun media Tokyo broadcast media.
Perdana Menteri Shinzo Abe telah menyetujui rencana Suga untuk mengumumkan nama era baru, menurut sumber media pemerintah Jepang.
Ketika nama era negara itu terakhir diubah pada Januari 1989, Pak Keizo Obuchi, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, mengumumkan nama baru itu, Heisei, pada sebuah konferensi pers.
Suga akan mengumumkan nama era baru segera setelah Kabinet mengadopsi peraturan terkait.
Ordonansi akan diadopsi setelah diskusi oleh para ahli dan kemudian semua menteri Kabinet serta audiensi dengan kepala dan wakil kepala kedua kamar Diet.
Proses ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua jam. Rincian, termasuk jadwal waktu, belum diputuskan, karena mereka dipengaruhi oleh jadwal kerja anggota Dewan maupun parlemen Jepang.
Nama era baru akan dilaporkan kepada Kaisar Akihito dan Putra Mahkota Naruhito sesaat sebelum diumumkan ke publik.
Pemerintah tidak akan meminta pendapat dari Kaisar atau Putra Mahkota untuk menghindari pelanggaran Pasal 4 Konstitusi, yang melarang keterlibatan Kaisar dalam politik. Seperti Yang kamu tahu, konstitusi negarà Jepang tersebut membatasi wewenang kaisar Jepang seperti Yang sudah didikte oleh pemerintah Amerika serikat dan sekutunya sewaktu Jepang kalah Dalam perang dunia ke2 yang silam.
Nama era baru akan dimulai pada 1 Mei, ketika Putra Mahkota Naruhito naik ke tahta setelah turun tahta Kaisar Akihito, ditetapkan untuk 30 April.
Source: NHK Dan TBS