STEREOTIP yang paling umum mengenai wanita pekerja seks komersial (PSK) di masyarakat identik dengan hal-hal buruk.

Mereka identik mencari pria ‘hidung belang’ di jalanan, kecanduan obat terlarang, dikendalikan oleh mucikari, dan bersedia menerima beberapa rupiah untuk layanan.

Namun, bagaimana jadinya bila itu dilakukan oleh aktris yang notabene adalah profesi yang menghasilkan banyak uang?

Ada banyak alasan bagi perempuan menjadi pekerja seks. Beberapa perempuan dengan pekerjaan itu menyatakan bahwa mereka tertarik dengan jumlah uang yang sangat besar. Mereka anggap ini menjadi momen tepat menghasilkan uang banyak.

Ada juga yang melakukannya lantaran ingin membayar pendidikan yang begitu mahal, serta gaya hidup yang menuntut mereka untuk selalu mempunyai banyak uang untuk memenuhi keinginannya.

Tetapi tak sedikit juga yang mengakui bahwa mereka turut membantu para pria hidung belang tidak bahagia dengan pernikahannya.

Sekali lagi, penting untuk menghindari generalisasi tentang bagaimana wanita masuk ke dalam prostitusi. Studi menunjukkan bahwa sejumlah besar wanita PSK mengalami pelecehan seksual selama masa kanak-kanak mereka.

Ini adalah fakta dari pelecehan seksual, lebih dari apa pun, yang tampaknya mendasari bagaimana dan mengapa beberapa dari mereka menjadi PSK.

Inilah orang-orang yang paling mungkin kecanduan obat serta berpotensi atau sudah memiliki masalah kesehatan yang serius, tidak sedikit dari mereka yang terjangkit HIV dan penyakit kelamin lainnya.

Wanita yang melihat prostitusi sebagai cara mereka keluar dari kemiskinan adalah jalan yang terbaik, meskipun mereka mungkin memilih untuk menjual diri, itu adalah kebutuhan ekonomi yang mendorong mereka. Demikian dilansir MentalHelp

source:oke