Jepang sebagaimana kita tahu adalah negara maju di Asia. Tapi ada keunikan tersendiri dari orang Jepang yaitu suka berjalan kaki, dibanding memakai kendaraan bermotor atau mobil. Kenapa? Hal ini bisa kita jadikan patokan yang positif kenapa orang Jepang sangat suka sekali berjalan kaki.
Padahal di negara Jepang, termasuk menjadi produsen otomotif terbesar di dunia. Lihat saja banyak perusahaan otomotif lahir dari Jepang. Tapi berbanding terbalik dengan kondisi sebenarnya, orang Jepang kurang suka memakai kendaraan motor atau mobil pribadi dan lebih memilih berjalan kaki dan naik angkutan umum.
Alasannya sederhana, karena di Jepang jalanan sangat sempit dan lebih aman terhindar dari sulitnya memarkir kendaraan. Di kota besar di Jepang seperti Tokyo dan Osaka, ongkos parkir begitu mahal. Makanya orang Jepang lebih suka naik kendaraan umum, seperti bus dan kereta. Selain itu mau berlelah-lelah berjalan kaki beberapa ratus meter untuk menjangkau tempat lainnya. Sistem transportasi di Jepang memang bisa dibilang nyaman, jadi tak heran masyarakat Jepang malah hobi pakai transportasi umum.
Bagaimana dengan sistem administrasi di Jepang jika ingin mempunyai kendaraan pribadi? Jawabannya sangatlah sulit. Biaya pembuatan SIM mahal, disamping itu si pemilik kendaraan harus punya gudang sendiri untuk menyimpan kendaraannya (motor/mobil).
Memang pemerintah di Jepang lebih condong membuat peraturan kepada rakyatnya untuk lebih memilih berjalan kaki dibanding memakai kendaraan pribadi (motor/mobil), selain untuk kesehatan tentunya berjaan kaki bisa mengurangi kemacetan parah seperti di Tokyo tahun 90an dulu.
Jangan salah dengan cerita artikel kosong diwebsite lain lobh yang mengatakan mengendarai mobil dan motor itu dianggap kampungan di Jepang. Sebenarnya bagi perempuan Jepang moderen, laki-laki yang bisa mengemudikan mobil itu tetap lebih keren dan bisa diandalkan daripada mereka yang cuma bisa berjalan kaki. Pasangan keluarga muda di Jepang maupun kelompok pemuda-pemudi sekantor di Jepang seringkali menyewa mobil diakhir pekan untuk berjalan-jalan kekota lain yang agak jauh. Seringkali yang menjadi kendala adalah tidak adanya orang yang bisa mengemudi. Hal ini terjadi karena keahlian mengemudi dan aplikasi Surat Ijin Mengemudi (SIM) memang sudah berkurang di generasi muda Jepang saat ini diakibatkan oleh faktor mahalnya biaya kursus mengemudi dan mahalnya biaya memarkirkan mobil.
Terang saja, karena faktor itulah, orang-orang di Jepang malah menyukai 3 kombinasi yang bagus yaitu berjalan kaki, naik transportasi umum dan naik sepeda. Jadi, bisa disimpulkan kemacetan di Jepang sangat jarang ditemui. Beda dengan di Indonesia yang macetnya parah karena orang banyak memakai kendaraan pribadi yaitu motor dan mobil.