Amerika memang negara penemu fast food. Bahkan bisa dibilang negara paman Sam ini memproduksi bahan pangan dalam jumlah besar yang di ekspor ke seluruh dunia. Sebenarnya pada tahun 1980, pemerintah A.S. secara resmi merekomendasikan agar semua orang Amerika mengkonsumsi makanan rendah lemak. Namun, karena jumlah produksi bahan makanan yang berlebih, Ilmuwan nutrisi menerbitkan penelitian untuk mendukung diet rendah lemak dan rendah lemak.

Persentase orang dewasa Amerika yang dianggap mengalami obesitas adalah lebih dari 36,5 persen. Itu lebih dari satu dari tiga orang yang rajin membuncitkan perut. Dan, sementara harapan hidup di Amerika telah meningkat 10 tahun sejak 1950-an, rata-rata orang sekarang 26 kg lebih berat, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Bayangkan berapa besar kenaikan harapan hidup tanpa kenaikan berat badan kita yang tidak sehat? .

Orang amerika menikmati makanan penuh lemak, biaya kepemilikan mobil dan minyak yang murah serta berolahraga terlalu sedikit. Disamping itu as Banyak faktor yang berkontribusi terhadap berat badan orang Amerika. Ada beberapa alasan yang bisa kita lihat dari gaya hidup orang Amerika serikat, yaitu:

Hamburger McDonald’s Big Mac, seperti dibeli di Amerika Serikat.

1. Orang Amerika Serikat suka makan Garam + Gula + Lemak

Negara Amerika serikat adalah negara penemu Fast food. Resto Fast food yang enak, cepat dan terjangkau menjadi populer di republik ini dan menjadi pilihan praktis keluarga di Amerika Serikat yang sibuk. Makanan favorit orang Amerika serikat secara umum adalah McDonald’s Big Mac yang memiliki 540 kalori dan 28 gram lemak dan beragam jenis snack olahan daging

Tapi jangan lsalah, orang Amerika serikat juga mengonsumsi sayuran salad, namun tidak juga sehat; Applebee’s salad ayam Oriental 1.420 kalori. Belum lagi campuran ayam goreng, sayuran hijau dan saus berat – yang memiliki 99 gram lemak yang kuat dan kuat.

Salad Quesadilla yang terkenal paling rendah di sana pun mengandung sebesar 1.440 kalori dan memiliki 96 gram lemak dan keju quesadilla. Budaya keseharian kuliner makan lemak ala orang Amerika serikat ini bukan hanya mengundang penyakit tetapi juga masalah lain seperti: pengelolaan sampah fastfood dan beragam jenis bahan kimia yang sebelumnya tidak pernah digunakan dalam industri pengolahan makanan.

 

2. Orang Amerika Serikat juga pekerja keras yang hobi lembur sambil minum Kopi

Kopi dalam jumlah wajar memang bisa memicu rasa semangat untuk bekerja. Bahkan di indonesia juga banyak orang suka minunm kopi. Kopi yang mengandung kafein memiliki efek negatif dan positif kopi bagi kesehatan. Para peneliti di Florida Alzheimer’s Disease Research Center menyebutkan dosis kopi yang di konsumsi setiap hari adalah sebanyak 500 milligram kafein atau sama dengan 5 cangkir ukuran 236,5 mililiter kopi. Takaran 500 milligram kafein atau sama dengan 5 cangkir ukuran 236,5 mililiter kopi, itu disebutkan tidak berbahaya bagi kesehatan namun, itu di peruntukkan untuk orang yang tidak mengidap darah tinggi dan wanita hamil. Terkadang konsumsi kopi ini juga diiringi dengan konsumsi gula rafinasi yang berlebihan.

 

3. Mobil dan TV kabel via internet menghinotis orang Amerika Serikat.

Mobil sudah lama menjadi budaya di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat sendiri upah pekerja minimum berkisar antara Rp.48jt/bulan hingga 58jt/bulan sedangkan harga minyak bensin berkisar antara Rp.9200 hingga Rp.10.000 saja. Jika dibandngkan dengan Indonesia tentunya, orang Indonesia membayar minyak dengan lebih tinggi. Hal ini menyebabkan orang Amerika malas menggunakan transportasi umum dan berjalankaki. Hampir setap orang memiliki mobil dan makan didalam mobil karena banyaknya resto fast food di seantero Amerika Serikat. Mengendarai mobil berjam-jam maupun menonton TV kabel sambil makan fastfood adalah salah satu penyebab orang Amerika Serikat menjadi gemuk.

 

4. Orang Amerika Serikat kurang tidur tepat waktu.

Jadwal kerja yang sibuk dan jauhnya perjalanan commuter dari rumah ke kantor serta minimnya upah lembur membuat orang Amerika harus terus kuat meminum kopi dan menahan kantuk. Satu dari tiga orang Amerika tidak mendapatkan jumlah istirahat yang layak (tujuh atau lebih jam per hari), menurut laporan 2016 oleh CDC.

Orang yang kurang tidur cenderung kurang olahraga dan mengandalkan makanan bergula sebagai penguat energi,. Karena kurangnya waktu beristirahat untuk memulihkan energi, nafsu makan untuk makanan berkalori tinggi kalori, pun menigkat. Hal ini pun menjadi sasaran empuk bagi industri fastfood yang juga buka selama 24 jam. Kebiasaan ini seiring waktu, dapat menyebabkan penambahan berat badan.

 

Orang Amerika SErikat mengnsumsi banyak jenis pil dan obat kimiawi dalam jumlah dosis yang tinggi

5. Pil serta obat-obatan kimia dan non-organic menjadi andalan orang Amerika Serikat

ORang Amerika Serikat pada umunya sudah terbiasa dengan penggunaan pil dan obat-obatan untuk menekan efek buruk dari makanan padat lemak, gula dan garam. Pil Beta blocker misalnya, memperlambat denyut jantung dan tekanan darah, menyebabkan lebih sedikit kalori yang terbakar saat berolahraga. Gaya hidup orang Amerika Serikat yang kurang sehat juga menjadi penyebab depresi dan stress berlebih. Hal ini juga membuat orang Amerika Serikat mengonsumsi pil obat Antidepresan yang juga dapat meningkatkan nafsu makan. Bahkan, penggunaan Antibiotik yang terus menerus juga menyebabkan kenaikan berat badan.

Peneliti obat di Denmark menyimpulkan bahwa bayi yang diberi antibiotik dalam waktu enam bulan setelah melahirkan lebih mungkin kelebihan berat badan pada usia 7. Obat ini juga dapat ditemukan pada makanan sehari-hari orang Amerika Serikat, terutama daging dan susu. Banyak petani dan peternak disana sekarang berusaha mengurangi penggunaannya, namun dari 2009 hingga 2014, penjualan antibiotik untuk hewan yang digunakan dalam produksi pangan melonjak 22 persen, menurut Food and Drug Administration.